Sabtu, 23 Februari 2013

Karena mereka Super Junior - Karena kita E.L.F


Warning : Sepertiii biasaa...jernihkan pikiran dulu sebelum membaca ini , karena ini membutuhkan konsentrasi untuk memahaminya... *hobbyku memang meribetkan tata letak bahasa -___-* dan ini sangaaat panjang..!
maaf kalo ini "rada lebay" juga untuk typonya...maaf.!

----------------------------------




Akhirnya aku sampai pada titik ini, sebuah klimaks untuk satu penghambaan pada sang kekekalan.

Detik lalu seseorang berkata padaku "maaf aku sibuk sekarang, jarang mempunyai waktu untuk kita, jarang mengikuti perkembangan superman kita, tapi aku tetap elf^^"
desiran manis kembali menyapaku didalam awam yang menghalus...
Tuhan, aku telah terjebak dalam dengan sangatnya pada satu titik mereka, ya mereka..dan hanya mereka- Super Juniorku, Super keluargaku, Super semangatku.


backsound : it's you


Pagi selalu membuka kisah, dan ketika malam datang sebelum akhirnya beberapa jam lagi menjemput pagi, aku telah lebih dulu mencuri kunci pembuka sejarah, kisahku terukir manis hanya dalam serangkum kata singkat bernama ELF..
Kisahku telah termulai beberapa baris lebih cepat dari siapapun pemilik sejarah terindah abad ini.

Telah ku lenyapkan dalam ingatanku banyaknya bisikan-bisikan halus yang tak pernah 
berhenti menunjukkan seringainya padaku menjejalkan ke dalam otakku selang-selang infus kebencian mereka akan super juniorku, telah berhasil juga ku telan segala kekaguman yang perlahan muncul untuk berapapun banyaknya idola lain yang semakin menjamur dijalanan bermusik ini.

karena itu mereka, karena itu super junior dan karena itu kita...

Dunia telah berteriak lantang memekakan pendengaranku bahwa mereka hanyalah sebuah group musik, dunia dengan segala kekuatannya menyuntikkan kesadaran bahwa mereka tak lain hanyalah sebuah sumber kegilaan pada indahnya sebuah kefanaan semata...

ya' biarlah siapapun mengatakan seperti apa keajaiban yang tergenggam erat ditanganku dan mengartikannya kedalam bahasan-bahasan jenuh tanpa makna mereka, tanpa nyawa juga disana, yang ada hanyalah sebuah ambisi untuk menjatuhkan ketegaranku karena tetap berdiri disini bersama kalian...keluarga elfku.

waktu kembali berjalan, dan masih terpatri kuat didalam ingatanku bagaimana pertama kali mengenal dunia mereka,sedikit flashback...saat itu aku bahkan berpikir "ah ini group pemborosan, apa yang menarik dari segerombolan begini? apa ada yang benar-benar bertalenta diantara mereka?"

Waktu sepertinya menjawab pertanyaanku, sebuah tangan tak terlihat sang karma menyentuh halus pundakku, sapaannya mendarat dengan sangat lembut tapi berhasil membuatku ternganga hebat karena aksinya, ya! ini mungkin karma karena pernah mempertanyakan mereka..mempertanyakan keberadaan mereka, dan sekarang aku tengah dengan sangat kepayahan menahan limbung menggali sendiri jawaban-jawaban dimana letak keberadaanku sendiri tanpa mereka.

Dan karena itu mereka, itu super junior..

Seberapa besarpun aku menepis kegilaan yang tak lagi terbendung ini, mereka tetap saja hadir merajai segala pemikiranku..
seberapapun aku menguatkan diri untuk mencoba menghadapi esok tanpa mereka, tanpa kalian, lagi-lagi darahku menyentil dan mengingatkanku bahwa warnanya telah membiru pekat tak lagi merah marun seperti umumnya.

Ibu, bahkan darah anakmu telah tercuci bersih oleh buih-buih menggelembung banyaknya hiruk-pikuk dunia elf,Tuhan, bahkan jika ini adalah ke sia-siaan karena telah meluangkan waktu berhargaku yang terridhoi oleh-MU untuk mereka, aku tidak akan menyesal karena telah melakukannya.

ini kegilaan? untuk apa aku meluangkan banyak waktuku untuk hal indah tak tersentuh itu? mematikan juga segala asaku untuk hal lain selain mereka... sekian waktu otakku mempertanyakan itu, seseorang juga ikut dengan risihnya menanyakan hal yang serupa...

tik-tok jam berjalan tanpa membekaliku peta untuk merunut jalan menuju jawaban penuh ambigu tadi, untuk apa? untuk apa? kenapa?

"Dear super junior, bisakah menjawab pertanyaanku 
sebelum aku menjabarkan paragraf panjang lainnya.? untukku elfmu, berilah ini sebuah kepastian.

dimana kalian meletakanku dan ribuan elf lainnya sekarang? akankah tetap seberharga kedatangan elf ketika pertama kali kalian menginjak dunia lain ini? ataukah kami- elf-elfmu juga ikut menua bersama kalian, bersama tersenyum penuh arti memandang ke belakang betapa perjuangan kita telah banyak terlewati dalam tahun.? atau kemungkinan terburuk kalian menempatkanku dan ribuan lain dalam sebuah boks-boks besar yang terselotip indah dalam bungkusan kertas-kertas ayu dan kemudian teronggok rapi di meja pajangan kalian.?

dimana kalian menempatkanku ketika detik nanti aku tak lagi punyai waktu untuk mengoceh tentang kalian lagi.? ketika kesibukan akan hidup yang nyata menutup sendiri kegilaan-kegilaan untuk kalian.?"

ketika yang lain bertanya "bagaimana hidupku tanpa super junior" kali ini aku akan sedikit nyleneh
melempar bola beku berisi ribuan tanda tanya "apa yang akan terjadi pada super junior tanpa elf?"

kekaguman ini tak akan bisa lebih memuncak, kegilaan ini tak lagi mempunyai titik klimaks lain setelah sebuah pertanyaan tak berparadoks "bagaimana" terlahir ikut mengisi spasi.

sepasang mata dengan tajamnya seperti tengah menatapku detik ini, entah dari penjuru yang mana, hanya saja perasaanku tak bisa berhenti bergidik ngeri untuk membayangkan siapa dia..siapa yang tengah menguntitku..siapa yang tengah mengawasiku..

Itukah sosok penglihatanmu hai sang waktu? kaukah pemilik bola mata itu hai si pemegang kehidupan?apa waktu memiliki bulatan jernih bernama mata? kenapa kedatangannya selalu membisikkan kenyataan bahwa dia telah melihat apa yang belum ku sentuh?

ketakutan itu, ketakutan berlebih itu datang menghampiriku akhir-akhir ini, apa kalian merasakannya? atau hanya aku yang mengalami goncangan kewarasan ini?
sebut saja aku tengah dalam keadaan yang sedikit mengerikan, tapi aku benar-benar seperti kehilangan satu riuh itu, satu semangat tak berkontur itu seperti telah membekukan dirinya dalam hangatnya ruang terdalam dijantungku.

aku elf- dan selamanya akan kujaga untuk tetap seperti itu, bahkan meskipun dunia mengolok bahwa tak ada kekekalan di dunia ini, aku akan terus memberontak dan merobek sendiri jaring-jaring lusuh itu, kekekalan mungkin tidak ada- dia tidak terlihat, tapi dalam keadaan sekarat, sosoknya selalu hadir menginflasi siapapun untk memberinya sebuah bisikan singkat, mantra penenang teman si penjemput ajal...dan disini, aku akan menunjukkan pada dunia bahwa "selamanya" itu bisa saja tersentuh ada, jika hati mereka memiliki tangan, seperti punyaku.

aku elf, tapi aku juga sesosok gadis biasa yang mempunyai kewajiban untuk bermasyarakat, aku gadis biasa pemilik sayap pengikat yang menarikku erat 
pada sekelompok manusia bernama keluarga, dan waktu...dan penuntutku...dan kehidupanku...dan mimpiku...dan kita,

dulu aku pernah berfikir bahwa akan datang saat dimana waktu dengan nakalnya menjerumuskanku dalam sekat berpeluh bernama kesibukan, aku selalu ketakutan ketika memikirkan itu, berharap tak ada yang bisa mengurangi intensitasku untuk dunia elf ini..

dan lihatlah, waktu menunjukkan itu, aku dan kalian juga mungkin...telah berrotasi pada sang maya, menjalankan kewajiban non kontemporer ini sekarang, meniti lagi yang mana dan seperti apa itu rasanya menjejak tanah, membiarkan lagi pori-pori telapak kaki menyapa lembutnya kulit halus cacing yang tengah meringkuk damai diatas dedaunan kering,

tak ada yang mau mengakui ini, tak ada yang ingin terhempas turun kembali belajar berjalan dan berhenti melangkahkan kaki menginjak awan...seperti juga aku yang sesekali menolak untuk menarik diri dalam kefanaan
aku selamanya ingin terjebak dalam dunia ini, berbagi kehangatan dengan kalian elf, berteriak gila untuk kelima belas lelaki disana, tak pernah juga berhenti mencoba mengulurkan tangan demi sentuhan-sentuhan singkat yang terasa lebih berharga dari satu pelukan yang berkepanjangan...bersama mengepakkan sayap-sayap dengan kekuatan penuh kita untuk menghapus satu saja air mata yang mengalir di pipi halus mereka, dan ah...otakku terus saja memproduksi ribuan harapan-harapan kecil yang tersembunyi dari punggung sang takdir,


dan super junior...apa kabarnya kalian lima tahun, sepuluh tahun yang akan datang?


satu jawaban lain seperti menampakkan batang hidungnya kini, satu penjelasan tentang apa yang kurasa menghilang dalam pernafasanku...oksigen itu, masih memiliki partikel yang tetap dan sama sebagai pembentuknya, hanya saja sepertinya udara luar yang terlalu berhembus kuat mengalihkan sedikit demi sedikit
konsentrasi pada penghayatan pernafasan didalamku, Super junior tetap seperti itu, tawa itu, senyum itu, tingkah konyol itu...selalu istimewa dan hanya mereka.

mereka tetaplah mereka, si pemegang medali akan ribuan hati penghuni- yang telah terangkum rapi disebuah kotak besar berharga bernama fandom...

waktu dan ribuan aku menuntun mereka pada satu titik gemilang dimana tak ada sebuah grouppun yang akan menggoyahkan keberadaan mereka, mereka mencapai titik sinar yang paling terang kini...setidaknya dimata ribuan elf merekalah yang paling terang, jangan menunjukkan padaku tentang adanya matahari...karena aku cukup berpuas hanya bersua dengan bintang ini, sekalipun titiknya kecil, tapi dia bersinar disaat semesta ini tengah menghitam dalam pekat, dan itu mereka..dan itu kita.

Inikah waktunya? saat dimana sebuah takut harus menjalar menyebar memercikkan pendar-pendar harapan yang ku tau itu kekal, 
inikah waktunya untukku kembali berpikir kenapa aku meluangkan begitu banyak waktu untuk mengagumi mereka?inikah saatnya aku membungkam mulut-mulut pongah yang mensejajarkan keberadaan jiwa elfku dengan fans-fans lain?inikah?

tak ada satupun kesiapan mental untuk merunut balik dan menarik sendiri simpul bermakna dari tahun-tahun terakhir yang telah terlewat bersama mereka,

awalnya aku berpikir memiliki jawaban yang teramat panjang untuk satu pertanyaan dibaris awal ketikan ini, pertanyaan menuntut yang memaksaku terus menyusuri memori-memori usang selama menjadi elf,

dan sedikit mencengangkan karena ternyata jawaban itu hanya berbaris dalam satu kalimat singkat,

untuk apa aku meluangkan banyak waktu untuk hal indah tak tersentuh itu? kenapa harus super junior?

karena itu mereka sayang, karena itu super junior.

Dunia yang sedari awal menodong jawaban super lengkap yang mungkin bisa dengan mudah dicerna otak mereka 
pasti akan meringis kecewa mengetahui lagi-lagi aku melempar jawaban retoris itu, 

tidakkah mereka mengerti ini, memahami sedikit saja hubungan yang terjalin antara elf dan super junior tanpa harus mempertanyakan hal-hal tak masuk akal lain?

karena itu mereka, karena itu super junior, karena itu kami- elf dan super junior...

perjuangan yang merambat pasti dalam ketidak mulusan itu milik kami, elf dan super junior.karena kami berjalan beriring bersama, dan menua bersama, satu saja air mata mereka bukan lagi milik sengguk tangis kesedihannya, jaringan membelit ini menyalurkan mata dari ribuan makhluk lain agar bisa saling merasakan...

Satu saja kesalahan yang memcuat di wajah salah satu dari kami itu berarti ribuan maaf yang terucap dari ribuan yang lain,

dan ketika aku mengatakan mereka adalah bagian dari keluarga, maka memang seperti itulah mereka, tidak ada yang aku lebih-lebihkan disini,


"Dear super junior, akhirnya aku menjawab sendiri pertanyaanku berikutnya untukmu, dimanakah kalian meletakkanku ketika aku tak ada lagi waktu untuk menggilaimu?

aku memiliki jawaban itu, jawaban itu ada padaku bukan dari mulutmu, tapi tepat mematung pada satu saja pilihan yang ku sebut nanti ketika bayangmu sedikit meremang."

telah ku buka sebuah sejarah bahkan sebelum waktu yang ditentukan oleh Tuhan seharusnya ada, telah ku mulai sebuah kisah dimana aku bukan lagi hanya sekedar pengagum keindahan mereka, bukan lagi hanya sekedar pendukung perjuangan mereka, karena perjuangan itu terlalui bersama, dalam jarak, tangan-tangan kecil ini bergandengan membentuk sebuah kekuatan yang tak pernah terbayangkan pernah ada dan hadir dalam dunia maya ini, bahkan Tuhan pun tersenyum bangga akan aku - kamu - dan mereka, yang berhasil menyatukan ribuan doa dalam perbedaan, yang berhasil menyatukan umur tanpa melihat dimana letak 
kita tengah berpijak, satu pencapaian yang sulit dilakukan oleh fans lain,ah...sedikit riskan menyebut kata fans disini, kita telah berdiri sejauh ini dan memang tak seharusnya kata fans tetap berdiri kokoh memahkotai penglihatan kita, karena kita telah beranjak satu tingkat lebih memukau dari yang lain, aku-kamu-dan super junior telah memiliki sendiri ajang penghargaan paling berharga dimana medali dan trofi tak lagi punyai arti apapun...adakah sesuatu yang lebih mahal dibandingkan sebuah kata bernama cinta? dan pada kenyataannya kita satu keluarga.



"Dear super junior, mungkin ini adalah satu hal yang wajib kalian ketahui atau mungkin juga satu alasan pasti untuk membungkam mulut-mulut nurani yang terus mempertanyakan akan eksistensi sang kekekalan,

dear super junior, dengarkan ini...cukup sekali aku mengucap ini karena aku tidak yakin akan memiliki kemurnian yang sama indahnya jika harus mengulang dilain waktu,
 kalian berharga, aku harap kilat kilau emas yang tergenggam ditangan kalian tidak membutakan jalan dari mata hati kalian untuk mengartikan kata "berharga"ku ini,

perjuangan kalian menginspirasi, senyum kalian memotivasi, keberadaan kalian melatar belakangi jalinan persaudaraan antara aku dan elf-elf lain, peluh kalian adalah pecut tersendiri untuk semakin mengajarkan jiwa matiku ini kata menghargai, dan tangis kalian- adalah jalan pintas menuju sebuah keajaiban yang tak terperi..

kalian berharga, karena terus membuatku bodoh dengan merelakan mataku buta demi memandang kalian, membutakan juga retina-retina beningku untuk segala hantaman rumor yang dialamatkan untuk kalian, karena aku percaya- aku tau Tuhan hanya membiarkanku memandang yang mana si baik, meski terkadang harus diakui kalian membuat satu tindakan yang mengesalkan.

Kalian berharga hanya karena kalian rela berbagi rasa lelah kalian denganku dan ribuan lain
disaat idola lain justru terus memperlihatkan kesempurnaan dimata penggemarnya,

kalian juga berharga karena telah memandangku dan ribuan lainnya sebagai keluarga, bukan lagi hanya sekedar tulang peneriak yel-yel disaat kalian membutuhkan semangat,

kalian berharga untuk satu saja hal yang tak akan diketahui kalian itu seperti apa, aku sendiri selalu kelimpungan ketika harus dipaksa mendetailkan seperti apa bentuk berharga yang satu itu, dia tak tersentuh- dia sangat kecil bahkan mungkin tak berbentuk, dia halus dengan permukaan yang berlubang dititik lain, dia hanya terlihat oleh ketulusan...dan dia adalah perasaanku, dia adalah hatiku, satu hal yang terjabarkan lebih indah dari satu kalimat singkat bernama kegilaan,

dear super junior, waktuku mungkin tak sepenuhnya lagi milik kalian, tapi aku yakin kebutaan ini tak akan tersembuhkan hanya karena kita berjauhan bukan?
waktuku mungkin tak lagi mutlak untuk menggilai kalian seperti awal itu...

kalian sekarang, adalah sebuah bintang besar yang tak pernah mengedipkan sinarnya meski dalam satu detik kejapan mata yang terlewatkan, dunia telah membuka mata untuk kalian meski dunia belum sepenuhnya menerima kenyataan bahwa sebenarnya ada aku dan ribuan elf lain sebagai bagian tak terpisahnya kalian...

tunjukkan padaku belahan bumi mana yang tak terinjak oleh indahnya lenguhan-lenguhan karya kalian, tunjukkan juga dimana ada tempat yang belum bisa menerima kalian seperti halnya 10tahun lalu mungkin ketika pertama kali kalian menunjukkan gigi. 

kesuksesan kalian ditangan, riuh rendah teriakan elf semakin menekankan betapa sekarang jumlah anggota keluarga kalian telah bertambah...

dan aku, aku harus berdiri dimana sekarang?

aku dan kalian menua bersama, meski umur hanyalah sebaris angka, tapi hidup bukanlah bagian dari sinema
yang akan memiliki episode lain ketika satu episode pertama tamat...

dear super junior, waktuku mungkin tak lagi sepenuhnya milik kalian, tapi perasaan ini telah mengkristal sayang,airmataku dan kalian yang membuat rasa cinta ini bersemayam tenang dengan kilau yang tak terelakkan, rasa ini telah mengkristal dimana kata berpisah dan berakhir tak lagi punyai daya untuk kembali mengeluarkan nafasnya,

perasaan ini telah mengkristal indah meski tangan kita tetap tak bisa bersentuhan sampai kapanpun...tidak mudah untuk mengatakan ini, tidak ada bahasa yang pas untuk menggambarkan betapa kekomplekan ini telah mencapai pada satu titik klimaks yang abadi,

waktuku tak lagi terpatenkan milik kalian, meski semangat yang sama- dukungan ini juga sebisa mungkin menerobos ketidakmungkinan, hingga bumi tak lagi menginginkan kita untuk menjadi penghuninya...

berhenti meminta aku dan ribuan elf lain untuk tetap mendukung kalian,
 apa kalian terlalu bodoh untuk melihat betapa wajahku dan ribuan elf lainnya telah terpancar dengan pasti kegilaan yang tak terputus? tanpa kalian meminta, aku memang ditakdirkan untuk berada disini, mendukung dan menjadi bagian dari kalian..."

dear elf...inilah sepenggal kisahku, inilah hatiku yang kembali memuntahkan bara untuk kesekian kalinya, satu tema berbeda dari sedikitnya tema yang mengisi buku hidupku...super junior.

terkadang, ada satu hal didunia ini yang tak lagi membutuhkan alasan apapun untuk tetap kita mempertahankannya agar tetap ada, salah satunya adalah mereka, salah satunya adalah kalian...aku tak punyai alasan kenapa tetap berdiri sebagai elf disaat yang lain berpaling pada group - group yang "lebih"dari super junior, aku tak memiliki alasan lain kenapa tetap menjadi bagian dari kalian meski kesibukan perlahan mematikan asaku pada kegilaan..

karena itu kalian..karena itu super junior...karena kita satu..



-FIN-


Proud being an E.L.F....
Proud being Super Junior family...
i love you all...