Kamis, 31 Maret 2022

Petang itu

Aku tidak akan melupakan perjalanan petang itu. Ketika senja mengirim rintik gerimis. Saat ketika aku harus melewati tempat dimana dirimu meregang nyawa dan di tempat yang sama aku masih berpikir harus membawa bekal pakaian apa saja jika harus merawat inapkan dirimu nanti. Luka itu tidak membutuhkan perawatan berlanjut rupanya, tidak ada yang harus di tunggui sampai harus menginap di bangunan besar berbau disinfektan itu. Engkau begitu cepat, bahkan terkesan tegesa-gesa, hingga lupa untuk pamit, lupa untuk menyematkan doa di kepala si kecil seperti kebiasaanmu ketika hendak pergi. Semuanya menghilang secepat senja yang di telan malam.