Sabtu, 15 Desember 2012

In my stuck about you.....angel.


Backsound - Only U



Surai kecoklatan yang beberapa tahun terakhir itu terus memanjang akhirnya terpangkas rapi oleh benda tajam mengkilap itu, tidak bisakah terus membuatnya panjang ?
membiarkan dia terus menyentuh permukaan kulit kepalamu dan merasakan aliran-aliran cairan merah berhargamu, merasakan juga kehidupan yang kau hembuskan perlahan melalui celah-celah kecil di permukaan halusmu..
Kau sangat indah sayang, dengan atau tanpa Surai panjang kecoklatan itu..
kau mungkin tidak mengerti, bahkan mungkin apa yang aku rasakan ini yang mungkin juga bernama cinta, mengalir untukmu dari titik kecil ujung Suraiku yang menghitam legam dan panjang ini..

Suatu kali aku pernah melalukan ini, memejamkan mataku sejenak, untuk hanya merasakan desahan angin memegang tanganku...aku tidak tau, tapi detik itu mataku menghangat, selembut inikah ketika aku menyentuh Surai indahmu itu?
ataukah lebih meresap dari ini?
menyentuh pucuk kepalamu dan menyesap hangat aroma-aroma shampo yang kau kenakan dan membiarkan aroma itu menyekap masuk ke dalam ujung paru ku, Tuhan, sekali saja dalam perjalanan hidupku..tidak bisakah membuat itu menjadi nyata?Jalanku tidak selamanya lurus menghujam takdir untuk terus ada mengaguminya, jalanku akan ada pada titik akhir seperti halnya tetes-tetes air berharga yang melesak berebut turun dari ujung rambut,Jalanku akan pada titik dimana aku tak lagi melihat keindahan diujung surai lelaki satu itu..sekalipun aku memaksanya tetap bertahan nanti, tapi jalan takdir telah terbuka lebar di mataku seperti halnya selembar kanvas kosong yang tak tersentuh satu tetes pun ujung hitam pensil,Jalanku akan terhenti .. aku tau itu seperti juga aku memahami bagaimana kata "Selamanya" tercipta untuk dijadikan tonggak olokan di dunia ini.

Sosok indah itu,bahkan matanya sesekali tersenyum untukku!  bulatan kecil itu, sering kali membuatku tersipu entah karena alasan apa..bulatan kecil itu menghadirkan untukku sensasi damai yang tak ter-elakkan, aku tau.. tersembunyi didalam sana, dibalik lorong kelam bulat itu..tengah menyimpan sebuah kunci chaos yang tak seorangpun menyadarinya .. bahkan aku,dia menyimpan segalanya dibalik sepasang mata itu , sebuah kelelahan terpancar sesekali ketika tak sengaja sinar-sinar berembun dari sang fajar menyepuh mata itu dan menabrak lorong jalan disana..sebuah ketakutan kerap kali terlihat ketika sekilas suara blitz kamera menerpa dirinya, memaksanya untuk dapat menahan sebuah kealamian hidup yang terselubung.mata itu...mengajarkan padaku jawaban dari ribuan pertanyaan yang tak bisa terselesaikan oleh makhluk lain di dunia ini.. pertanyaan yang hanya menemukan jawabannya dalam keheningan.. pertanyaan yang menuntut ku untuk mendetailkannya dalam paragraf kali ini..

 Aku kadang berpikir..bagaimana bisa Tuhan menaruh begitu banyak kesempurnaan didalam lelaki itu, bagaimana bisa Tuhan membiarkan salah satu malaikatnya turun didunia ini dengan berbagai macam lakon yang membuat mata bersih itu sesekali harus menelurkan butiran-butiran cair ringan dari dalamnya.Ya..mata itu terkadang menganak sungai, sebuah aliran yang sungguh tak ingin untukku melihat itu, sebuah aliran yang tak seharusnya ada hanya karena sebuah hati yang ingin meledak justru tertahankan, sebuah aliran lava hangat yang justru ketika aku melihatnya dan semakin memperhatikannya maka hatiku akan terus menghujamkan diri pada sebilah tonggak tajam halus diujung jurang.

Jangan biarkan matamu menangis sayang, jangan biarkan matamu bercerita padaku apa yang tidak bisa kau ucapkan dari mulutmu.. sekalipun kau melakukannya karena tengah berbahagia, tapi untukku..sebuah airmata tetaplah bernama airmata,
air itu tetaplah tidak bisa menggantikan aliran cairan merah yang memasok kehidupanku secara alami, tolong jangan memaksaku ikut melesakkan air itu untuk ikut melebur didalam nadi dan membawanya perlahan ke dalam saluran jantung, kedua cairan berpartikel beda itu terlalu menyakitkan ketika kau memintanya untuk bergandeng tangan berjalan bersama ..kau mungkin tidak mengerti itu, dan kau bahkan tidak memahami betapa aku mengetahui semua yang tak kau katakan, aku merasakan satu saja kedipan mu yang terlewatkan ketika lagi dan lagi blitz-blitz menyala itu seperti anak panah yang terlepaskan.

Tolong jangan pernah menangis, kau mungkin tidak menyadari betapa kelemahan terbesarku ada pada sebutir cairan bening di ujung matamu.ketahuilah ini...ketika mungkin mulutmu tak sanggup mengucapkan kesakitan apa yang kau rasakan, maka dalam diam semuanya mengalir indah dan tertata rapi..teratur memasuki ujung pendengaranku,
dalam hening, cairan itu perlahan membeku dan meloloskan berbagai kalimat yang tak bisa untuk makhluk lain mendengarnya, aku dan kau...

aku dan kau telah melewatkan ribuan detik ribuan satuan waktu dan hanya bisa bercerita melalui bahasa mata,kalimat yang terucapkan..makna yang tersampaikan bahkan lebih indah dari yang mulutmu lakukan..semua memang terasa seperti itu, dan lalu kenapa setiap orang tidak bisa memahami ini?dan lalu kenapa masih saja ada spasi yang tersia-siakan oleh sang takdir?dan lagi, kenapa kau tak kunjung menyadari arti dari tiap sorotku, makna yang tersalurkan dari setiap kedipanmu.

Apa kau hanya tengah tertidur sayang?karena beberapa waktu ini kedua bola kecil milikku berhenti berjalan,kedua bola hitamku seakan tak memiliki asa ketika matamu terpejam seperti itu..bukalah, buka dan mari berjabat melalui kristal-kristal bening yang mengendap di jaring dalam sana,
 mari menyatu dalam tatapan tajam yang sesekali menghembuskan hasrat untuk bisa berjalan diatas setapak kita...hanya aku dan kau .. Kita.

Selongsong-selongsong rapuh menjaring atap-atap kusam dibalik kokohnya pertahanan langit tak terlihatmu, dari sana sorot pelangi menyeruak perlahan menembus apapun yang kiranya menghalangi jalan sinar itu, dan disanalah aku melihat satu titik lain kembali menetes,peluh itu..perjuangan itu, bisakah membaginya denganku? hanya perlu membaginya tanpa harus permukaan kulit kita saling menyapa terlebih dulu..butir-butir perjuangan itu, sedikit demi sedikit menyekap pernafasanku..membuatku terdiam sebentar karena kurasa aku tak sanggup lagi bernafas dengan tempo cepat,

untuk satu titik saja butiran cair yang kau keluarkan..taukah itu adalah berarti ribuan senyum untukku? ah, aku terlalu egois disini..bukan berarti untukku tapi juga berarti untuk ribuan elf di luar sana.

 untuk satu tetes peluhmu adalah butiran-butiran calon kristal yang mengakar lembut pada muara bernama senyum.dan tanpa disadari, mataku kembali terpejam sekarang..kau jauh, kau jauh untuk jarak yang tidak ter restui oleh apapun,kau jauh demi nafas-nafas hangat yang perlahan memudar,Tuhan, izinkan aku terus merajuk padaMu, izinkan aku terus meminta padaMu tentang bagaimana semua ini ingin terus ku sentuh,jemari-jemari lentik itu tak kunjung berhenti melepas ikatan yang tersimpul rapi di atas rajutan sang harapan.jemari-jemari itu seakan tak mengerti kata lelah untuk hanya sekedar melepaskan pagutan-pagutan mesra dalam diam..dan lagi ku ingatkan, kita kembali bisa berbicara melalui tangan, menyentuhmu mungkin sebuah kemustahilan, merasakan permukaan porimu mungkin juga hanya bisa ku rasakan dalam asa tertahan didalam kesenyapanku,tapi nyatanya kita tetap bergandengan, kita berjalan bersama dengan tangan kita saling terpaut indah,
makhluk lain mungkin tidak pernah melihat ini, mereka tidak pernah secara nyata mengetahui betapa aku dan kau telah menyatu dalam aliran yang sama- dalam jeda nafas yang tak jauh berbeda dan juga dalam hembusan pasif sebuah kehidupan.

ketika tangan-tangan itu akan termiliki oleh wanita lain selain diriku aku mungkin akan mati ketika detik itu datang, tapi tidak dengan satu nafas yang telah kuciptakan dan ku letakkan dalam ruang substansi tak bertembok dihatiku, ya! aku menempatkanmu disana, aku menerjang hawa lembut yang tak berhenti mengoyak nadi ketika membangun satu ruang khusus itu untukmu..didalam sana, bulatan kecil matamu..setiap tetes peluhmu dan bahkan sebaris surai yang terjatuh perlahan pun telah terpatenkan milikku,akulah seutuhnya yang memegang kendali atas setiap pergerakan lembut jemarimu, aku pemilik nafasmu ..

Dan dia Park JungSoo..sosok lembut itu,
pemilik surai yang sekarang tak lagi memanjang itu.. 
dan dia Park Jungsoo,
Pemilik segala kelengkapan hidupku..yang derap langkahnya kini tengah menjauh dan semakin tak terlihat,aku tau..

aku menyadari ini bahwa jika langkahan kedua jenjang panjangnya tetap didekatku pun aku tetap tidak melihat langkahnya kecuali hanya sebuah bayangan yang terselip diantara awan yang menghujam turun ke bumi.langkahnya begitu menyesatkanku dalam lembah tak berbentuk yang tak mungkin untuk orang lain menemukan dimana letak sebuah pintu untuk memasuki lorong itu.Langkahnya membujuk dan terus saja merajuk pada sisi terdalamku untuk terus mengikutinya..kakiku terseok, secuil kerikil tajam membuat sealiran cairan pekat tanpa izin berebut keluar dari telapakku..jangan salahkan jika sekarang bayangnya semakin merapuh dalam penglihatanku..aku yang tidak bisa mengikuti derapnya, aku yang tak bisa menyalurkan infus tepat dilubang dimana hatiku tengah dalam kondisi sekarat karena 
menahan tekanan karena merindukannya.

pemilik kesempurnaan hidupku...

Detik perlahan terdiam sekarang, waktu tak lagi banyak bisa berkata untuk hal yang tak tersentuh...aku tak juga menemukan spasi yang tepat untuk melanjutkan kemana sebuah paragraf penuh ambigu ini akan terselesaikan.Ketika sehelai surainya yang dulu telah terkikis.-sekarang kembali menunjukkan senti demi senti kehidupannya.warnanya mungkin akan semakin melegam sekarang, karna yang aku tau, lahan disana terlalu panas dan sesak bahkan untuk tumbuhnya satu saja surai dikepala sang malaikat bertanda kutip itu,warnanya mungkin juga telah berbeda dari terakhir aku mengintipnya melalui celah tak ber oksigen bernama layar.
warna itu juga mungkin telah se kokoh sang pemiliknya yang hari ini menginjak hari ke sekiannya ditanah wamil, 

Tanpa aku sadari, tanpa aku perlu menggigit kembali sedikit ujung bibirku...semuanya sekarang berjalan terlalu istimewa.
semuanya berjalan terlalu angkuh tanpa mau menunggu bahwa disana terdapat jalan buntu yang dituliskan Tuhan bernama takdir
Bertahun-tahun aku mengikuti bayang langkah itu, berkali-kali terjungkal, dan ribuan kali kakiku terseok karena menahan rasa lelah tanpa jeda yang terus berangsur turun dalam titik maksimal ketulusan hati manusia.Bertahun-tahun juga sebuah senyum itu membimbing dan mengarahkan ujung lengkung bibirku untuk juga mengikutinya.
Senyumnya yang tak akan bisa terbayar demi setetespun aliran oksigen dinafasku..senyumnya dengan seluruh kekuatan magicnya yang membuatku tak lagi mengerti seperti apa itu arti sebuah degupan jantung.terkadang memang aku lupa untuk bernapas ketika lengkung manis dibibir itu memamerkan kekuatannya.

Dan tanpa siapapun tau, aku bertahan disini lebih lama dari lembaran hari berbundel dengan tangan-tangan sang malaikat kecil bersayap putih yang tak henti-hentinya 
mencoba mengayunkan satu tongkat ajaibnya demi membuatku bisa merasakan eratnya genggaman tangan itu sekalipun tengah dalam jarak tak terjangkau..Satu usaha untuk bisa membuatku merasakan rengkuhan-rengkuhan singkat dalam perasaan terdasarku,

Dia lebih dari sekedar Park Jungsoo..dia lebih dari sesosok tua dengan tingkah tak lebih dewasa dari seorang bocah berumur lima tahun yang terus-terusan menjeratku semakin dalam melalui matanya.

Tatapan itu, akulah pemilik tatapan itu..akulah si pemilik label untuk ukuran chaos yang tak tergapai sang jemari.aku pemilik bola teduh itu tanpa peduli jika bola kecil itu telah berselaput ganda berperisai sangat tajam yang diciptakan semenjak awal oleh sang pencipta.Aku pemiliknya sekalipun hanya setitik air yang bisa mewakili seperti apa itu sebenarnya rasa untuk menyentuhnya.Aku pemiliknya yang tak kunjung mengerti bahwa dia memiliki kepak-kepak tak terlihatnya.
 sekalipun aku bersumpah telah mematahkan kedua sayap dipunggungnya agar tetap berdiri disisiku,sekalipun aku berteriak akulah sang pemilik satu saja surai yang terjatuh dari kepalanya, pemilik dari setetes saja peluh berdarah dari ujung pori kehidupannya..
Tetap saja, raga itu berjalan menjauh sekarang..tetap saja aku bukan pemilik otak dihatinya, aku bukan pemilik penghapus dari sebuah tulisan takdir yang tersemat rapi ditumpukkan berkas sang Ilahi.

aku bahkan tak bisa hanya agar suara rinduku bisa menelusup masuk mulus tepat ditelinganya.yang aku lakukan hanya disini, kembali mengorek- dan menelusuri jejak tertinggalnya yang kemungkinan tak lagi mempunyai bekas tapak terlihatnya.

Sekarang bertambah sulit saja untuk terus mengikutinya, sekarang kembali mataku memburam hanya demi menahan ribuan kalimat berambisi sama bernama rindu yang tak kunjung juga menemukan tempat peristirahatannya.


----------------------------------------------------------------------------------------

TUHAAAANNN.....beriiiii aku kekuatan melanjutkan satu part ini..!!

Jumat, 21 September 2012

in my....


2 September 2012,


Dan akhirnya aku sampai dititik ini, titik bangun ketika aku menyebutnya..
aku tidak mengatakan jika aku akan berhenti menjadi elf ataupun mengubur diri berhenti menjadi orang yang kalian kenal..
aku tidak sedang dalam perjalanan ke arah kalimat itu, hanya sebuah pembiasan dari sebuah tempat temaram yang selama ini aku tempati,
aku merindukan kalian, aku merindukan bagaimana dulu kita -beberapa dari kalian-
 saling dengan sangat manisnya bergurau tanpa mengenal waktu..dan detik ini..adalah saat dimana tiga tahun lalu aku menakutkannya akan terjadi, detik ini adalah seperti sebuah dejavu terencana yang melintas didepan mataku dan jika saja aku mempunyai sebuah pilihan maka aku benaran tidak ingin sebuah pemikiran ini menjadi sebuah kenyataan..dimana kita tak mempunyai kesamaan yang membuat kita bisa tersenyum bersama, dimana kita tak lagi mempunyai waktu untuk kebersamaan kita..terkadang memang bukanlah seseorang yang kita rindukan, tapi kenangan yang telah terlewatilah yang terkadang menggigit begitu ingin memeluk saat-saat manis itu,

dan disini, aku berdiri memandang kalian dalam jarak yang tak terkatakan..sebagai seorang gadis biasa dan bukan lagi sebagai Renai Izumi sebuah nama yang selama ini kalian berteman dengannya.

detik ini juga, mungkin bukan tepat tiga tahun aku menjadi seorang elf..
 tapi detik ini dan ketikan ini adalah sebuah hasil perenungan dalam diam tiga hariku, benar-benar mengubur diri selama tiga hari itu,memikirkan apa yang selama ini terlewatkan, menjalani apa yang selama ini terlalui,dan menapaki apa yang selama ini tak tersentuh,

pada awalnya aku berpikir aku tidak bisa menjalani kehidupan normalku diluar kehidupan 'kita' .tiga hari tanpa jejaring sosial, tiga hari tanpa pesan-pesan singkat dari siapapun..dan tiga hari itu pula yang sukses membuatku mendapat julukan 'si polos' sekarang oleh beberapa teman kerjaku..aku berpikir aku terlalu terjebak dalam dunia dalam tanda petik sebelum ini, dan itu memang benar- aku merasa gagal ketika harus terjun kedunia nyata, aku bahkan tidak tau ataukah harus bersimpatik atau tertawa keras ketika seorang temanku tengah berduka,dunia dalam tanda petik mengajariku untuk berantisipasi terhadap bahkan sebuah titik kecil sekalipun..
 terlalu banyak topeng-topeng tak terkendali yang menempel lekat dalam diri setiap manusia, aku terlalu banyak menemui hal itu dan karena itu juga sekarang..banyak saringan-saringan rasional yang dengan sendirinya terbentuk dalam jaringan-jaringan pemindai didalam otakku hanya untuk memutuskan hal-hal kecil,

aku sekarang adalah yang seperti itu..yang mencoba terlepas dari kefasihan dalam memindah tempatkan sesuatu maya dan mengurut masukkan dalam golongan nyata..aku sekarang adalah yang tengah berusaha tersadar bahwa ada hal dihidup ini yang tak bisa tersentuh , tak bisa aku untuk memeluknya atau bahkan untuk memilikinya..dan hal itu adalah kalian...dunia kita dan mereka yang mendasari kita untuk saling berteman..mendasari kita untuk saling mengenal tak peduli dimana kita tengah berpijak.

aku sekarang adalah seorang gadis 20 tahun yang sepuluh tahun lalu adalah seorang bocah kecil polos nan menyenangkan,
aku sekarang adalah seorang gadis 20 tahun yang penuh dengan kegilaan kegilaan tak terkendali yang bahkan terlalu takut untukku mengingatnya..seorang gadis yang tengah berusaha dengan segala tangis menahan hasrat-hasrat mengerikan ketika ekor-ekor mataku menangkap benda-benda nan tajam,aku mungkin perlu membagi ini dengan kalian , dengan seseorang yang bisa memberiku mungkin sedikit semangat untuk kembali bangkit ketika tiga tahun lalu mulai terpuruk dalam duniaku, kegilaanku..mencoba mengiris sendiri tangan-tangan tak ternoda dan membiarkan tetes demi tetes cairan merah segar perlahan mengalir, merasakan sendiri betapa sakit karena sayatan itu tidaklah seberapa dari yang selama ini beban tengah aku bawa..ah, jangan mengatakan aku gila, aku tidak sedang mencoba membunuh diri sendiri .. hanya saja yah..sebut saja itu kesenangan atau mungkin hobby kecilku ketika tak ada seseorang yang bisa kuajak berbagi,
kalian bisa saja menyebut aku tengah menulis fiksi sekarang, terserah kalian- rasakan ini dengan hati kalian.tapi percayalah sebuah semangat tak terlihat kalian benar-benar telahmembantuku untuk semakin bangkit dari hal-hal 'kurang wajar' itu.awalnya aku, hanya membiarkan dua orang mengetahui siapa aku, mengetahui betapa jiwa psycho telah menyumbat kewarasanku, betapa aku tengah menolak untuk terus dan terus menyayat beberapa garis tipis diatas nadiku,tapi kegilaan itu tetap saja hadir dan terjadi lagi ..

jika seseorang lain bisa melakukan hal-hal indah dengan suksesnya untuk mengapresiasikan seperti apa arti persahabatan mereka, maka aku..aku hanya bisa mengetik ini, mengetik dan mencoba mengatakan betapa kalian sangat berharga,sesuatu berharga yang tanpa kalian sadari telah meluangkannya bersamaku..sempat terlintas, aku ingin dan akan membukukan sebuah kisah betapa indahnya kisah kita,
dan tentu saja mereka para bintang kita, membukukan betapa runtutan kisah kita tak layak jika harus dipandang sebelah mata,kekompakan kita- persaudaraan kita- pendewasaan kita- terlebih sebuah pengartian dalam tanda petik untukku tentu saja, bukanlah sebuah hal percuma yang tak mempunyai arti apapun selain dalam agenda-agenda tetap tak terjadwal bernama fans!

aku ingin kalian melihat dunia kita dalam sudut pandangku, tapi nyatanya- itu hanyalah sebuah harapan yang entah mungkin akan terwujud atau tidak..aku tidak tau tentang apapun..dan aku bukanlah seorang gadis yang dengan kenyangnya menelan teori-teori persastraan dari bangku perkuliahan, sebuah syarat tak terkatakan untuk menciptakan sebuah buku tentu saja,
aku tidak pernah tau apakah dunia tanda petik kita , dunia yang ketika orang lain melihatnya hanyalah sebuah isapan jempol tak berguna ini mempunyai arti untuk hidup kalian, kalian tidak pernah membagi itu denganku.

sebuah pendewasaan instan yang kudapat dalam tiga hari masa diamku... aku mulai dengan ketikan ini, mencoba bersikap netral namun tetap dalam lingkup kita, berusaha terus berpikir positif apapun yang akan aku hadapi di masa nanti, dan juga sebuah awal dengan sebuah janji untuk penyembuhan diri..sebuah kejujuran untuk awal yang terbayang akan semakin ringan,

dan tiga tahunku menjadi seorang elf mungkin juga tengah menunggu untuk terbiaskan sekarang,mencoba membawa kisah kita tidak terlalu sia-sia, mencoba mengartikan apa saja hal yang kudapat ketika mengenal kalian..memasukkan kalian dalam ketikan-ketikan note tak tebaca dari sebuah paragraf ringan,
sebuah penjabaran ringan untuk kurun waktu yang tidak sedikit tentu saja,aku mengenal kalian, mempunyai saudara jauh yang sebelumnya aku tidak pernah tau akan mendapatkan ini..dan tidak tau entah akan sampai kapan jalinan ini akan berlanjut,tenggat waktu- kesibukan bernafas- sedikit selingan pekerjaan dengan perlahan namun pasti akan atau mungkin telah merenggut apa yang saat ini dan lalu aku sebut itu berharga, kembali lagi..jika aku mempunyai pilihan..aku ingin kita bahkan tidak akan berubah tidak akan pergi dan tidak akan mati,permohonan konyol memang..sekarang, apa yang harus pergi memang terus saja melangkah, apa yang harus berganti memang terus saja memperbaiki dan apa yang harus berubah memang tak sepenuhnya harus kita tahan..ini waktu, kita hidup sepenuhnya bernafaskan waktu..kalimat mungkin saja mengatakan betapa aku ingin kita tetap berjalan bersama, tapi kenyataan tak akan berjalan bergandengan dengan paragraf,
 intonasi-intonasi sumbang penyokong air bening yang meleleh tanpa permisi itu adalah waktu tiga tahunku..dan jika aku bisa- aku akan berlari kepada kalian mengatakan betapa terima kasih saja belum cukup untuk membayar waktu kalian yang tersilang dan masuk kedalam ledakan tak berujungku, sekalipun kita mungkin tidak bisa menjadi lebih dekat atau pun waktu kita mengenal baru seujung kuku, siapa yang peduli.? dunia kita sama..darah kita sama..nafas kita sama, yang aku tau..kalian telah masuk dalam duniaku dan memberiku sedikit semangat tak terkatakan yang mungkin akan semakin sulit kalian untuk mengerti ini.

ceruk-ceruk tak terlihat, kubangan-kubangan berujung tombak yang terus saja membutsir waktu membuatku semakin berpikir dan berpikir dan mencoba lagi untuk berpikir,apa sebenarnya yang kudapat selama tiga tahun ini?tiga tahun terus mengacuhkan dunia nyataku, mencoba menyentuh mimpiku yang hingga detik ini bahkan terasa semakin 
dan akan bertambah menjauh,untukku..mengenal kalian tidak akan bisa tergantikan bahkan dengan saldo saldo tak terhitung itu, atau bahkan dengan sebuah kesuksesan akan sebuah kehidupan nyata,

sebuah pembiasan perasaan tak terkatakan yang aku dapatkan..dan aku sangat bersyukur karena telah menyentuh dunia itu, menyentuh sebagian mimpiku - menyentuh kalian dengan tiga tahun waktuku..

aku tidak tau akankah bisa mempertahankan jiwa elfku hingga detik jauh dimana aku pernah berkata seberapa banyak itu,aku hanya akan mencoba mempertahankan ini sejauh yang aku mampu , sejauh kalian tidak melepas genggam tangan kita, sejauh nafas kita tetap berhembus sama..

aku merindukan kalian, untuk waktu yang tak terbalaskan..aku merindukan kalian dengan segala aroma rasa yang kucecap bebas melesak menjelajah ruang penatku..
 aku merindukan betapa tidak ada ruang substansiaal tak berotak diantara kita..dan ternyata aku tetap merindukan kalian bahkan ketika detik detik akhir note kecil tak berguna ini mendekati masa penutupan paragraf..

aku tidak terlalu cukup yakin untuk apa mendetailkan ini disini, menceritakan apa yang selama ini ingin kukubur sedalam yang aku bisa.jika ini terdengar seperti sebuah fiksi, maka aku memang berharap ketika kalian selesai menyelesaikan ketikan ini maka akan berakhir juga kisah ini..

aku mungkin tidak atau belum terlalu mengetahui arti perihal untuk kata pendewasaan yang sebenarnya,tapi aku akan berusaha setelah ini menjadi aku yang tidak akan terlalu hanyut dalam dunia kita, satu persatu waktu , spasi , ketukan kata atau bahkan kalian sendiri akan mencoba menghilang, mencoba menapak kembali di atas tanah tanah lembut kehidupan.aku benar-benar tidak menggharap kalian tetap berjalan diam disini.,
harus ada kata berjalan untuk bisa mendapatkan jalan yang lebih terang bukan?

ah, aku terlalu bingung menjelaskan akhir dari ini, aku tidak terlalu yakin juga kalian memahami lalu lintas singkat pemikiranku ini..detik ini, kuanggap kalian mengetahui satu kelemahanku dalam ekspetasi yang berbeda tentu saja, dan detik ini aku mencoba menelisik kembali didalam mana letak seorang Renai Izumi untuk kehidupan kalian dan tentu saja dalam ketukan-ketukan terdeteksi dunia kita,

kalian berarti, tidak peduli jika sebelum ini kita tidak terlalu dekat,kalian berarti, karena aku mengijinkan kalian mengetahui apa yang seharusnya aku tumpuk dan pendam dalam ujung ufuk sebelum terbit terang,kalian berarti, sekalipun nanti kita tetap tak bisa saling menyentuh lagi, ataupun ketika nafas kita berbeda warna,kalian berarti dan akan terus kujaga untuk tetap berarti,

i love you my all sister..
dan inilah tiga tahunku yang terbahasakan dalam sebaris kalimat, inilah tiga tahunku yang bahkan orang tuaku mempertanyakan untuk apa aku berdiri sebagai elf..ketika temanku mempertanyakan kenapa terus berkubang dalam dunia maya tanpa arah.
bahkan diri sendiripun membodoh-bodohkan keputusanku untuk tetap berdiri diantara kalian hingga detik ini..tidak ada jawaban berarti, karena memang sebuah pertanyaan pun tak kunjung tergolek keluar dari mulut-mulut yang tak pernah mengucap sekedar mengatakan kalimat 'welcome'

ini...jika terlalu sulit memahami ketikan ini, aku tidak bisa membantu untuk mengurainya dengan lebih jelas...sebuah renungan gila buah hasil tiga hari masa meditasiku...aku mengatakan hal gila, berharap jawaban gila untuk batas waktu yang gila..ku harap kalian tidak sedang gila ketika meresapi renungan singkat ini..

terima kasih karena telah mengenal kalian .

satu tahun , dua tahun , atau mungkin lima tahun aku harap note ini akan tetap tersemat rapi dalam memori kalian .


ini seharusnya aku membagi dengan mereka..membiarkan siapapun yang ku anggap berharga mengetahui sisi ini , tapi sepertinya sesuatu telah berpindah dari tempat seharusnya dulu...aku semakin sulit menyentuh mereka...

misteri itu sekarang memilih waktu sebagai rumahnya sekarang... i miss you so badly my precious all.

Rabu, 22 Agustus 2012

Behind The Scene of 'TITANIC' Korean Vers. part 1

Tittle :: Behind The Scene of 'TITANIC' Korean Vers. part 1
Cast :: Member Super Junior , SHINee + admin ikut nampang =='
Genre :: Humor Gagal
Warning :: Yaoi , OOC , KDRT[?] , EYD yang diamburadulkan , dan harap antisipasi ada rayap didalam fic ini, karena fic ini telah ada setaun yg lalu

Summary :: Seorang Produser super terkenal [sadis] di Korea, dengan kreativitas dan kewarasan yg dibawah rata-rata mencoba mengulang kembali kesuksesan film TITANIC yang dulu sangat ngetop dijamannya, akankah ia berhasil..?


Sabtu di dorm SuJu


disalah satu ruang dimana sedang diadakan rapat 35menit untuk men.deal.kan segala tetek-bengek tentang film baru, semua couple dan bosnya *nunjuk sendiri a.k.a sutradaranya* duduk mengepung meja kosong, masg2 sibuk  gantian nunggu baca naskah yang emang cuma satu,
"APPPAAA!" hankyung tiba-tiba membuka ff geje ini dg teriakan menggelegar, semuanya ikut terkaget
"apaan sih suamiku tereak2 gtu" protes heechul yg lagi sibuk ngelap sepatu
"ini loh istriku, masa peranmu disini sbgai ROSE, trus JACK.nya si minho, bukan aku..huweee"dipojokkan taemin langsung nangis megang erat tangan minho
"sut,sut.." heechul nowel2 cewe disampingnya
"eh, lu kira gw parasut, kain kasut, panggil yg bener dong! SUTRADARA!" jenggrenk! sok amat tuh cewe!
"ya apapun panggilan lo, tolong dah, jack.na suami ane aje si cina holo-holo jg si minho, yaah.." rengek heechul
"kaga mau! ntar kaya yg udah-udah, bukannya kalian syuting malah sibuk bikin kissmark dipojokkan!"
"kaga terulang lg deh- janji!" heechul bikin tanda V dg jarinya,
"eh, ada adegan nakked totally.nya juga yah...iwwoww! mantap!" minho ikut komen yg langsung disambut tangisan bombay magnae,

plakkk!!

hankyung nimpuk minho pake sendal,
"awas lu, brani-braninya liat istri gua nakked, gw gorok lu"
si cewe sarap langsung balas nggetok hankyung,
"eh cina! berani lu nggorok suamiku, gw pecat baru tau lu!"
hankyung lgsg memohon ampun,

gleetakk!

dari arah luar si cewe tadi kena lemparan batok kelapa,
"heh! berani selingkuh dari gw yaa!" tereaknya, blum sempat dijawab si cewe, dari luar uda kdengeran suara kenceng
"leeeteuuk! mana batoknya! pepesnya keburu gosong ni!"
"iya sayaaang, aa teuk datang nih!"
"huwaaa! leeteuk! kau selingkuh dariku!" cewe sarap langsung sesenggukan dibahu onew
"jadi gmana sut, ganti peran yah!" hankyung masi kekeuh
"iya ganti deh, kita ga bisa kalo dipisah gt, oh suamiku"
"istriku.."
"suamiku.."
"istriku.."

...

teetterorrett ttett ttet!
musik roma irama berdendang

"iya ganti aja deh tante" busyett dah! taemin manggilnya tante!
"kaga bisa! kalian nurut napa, kalo ga mau ya udah, rose.nya ganti yesung aja, mau ga yes?" si yes-yes cuma nganggukin kepala, ga bisa ngmg lg sibuk you-know-what ma ryeowook

"untung peran kita dikit ya hae," eunhyuk laporan sambil sibuk ngerokin si ikan
"eh, jeng-jeng, situ dapet peran apa?"
"ini lho jeng, dapet peran jd mama.nya rose, trus yg jadi asistenku itu suamimu lho jeng, si kyuhyun"
"jinjja! omo, kasian suamiku.." taulah siapa yg genit panggil jeng gitu
"istriku, protes dah ma si sutnya, ak ga mw jdi asistennya eunhyuk" rajuk kyu, sungmin cuma geleng-geleng kepala
"ini propesionalitas sayangku,"

di pojok lain,

"yes, peran lu spa?" key nyolek2 si yes-yes yg dg terpaksa langsung brenti nyangkul dibibir wookie[!]
‎"gw jdi pastur penyelamat key, hmm pas bgt yah ma mukaku yg alim gini" yesung cengar-cengir

guubrrak!!

cewe sarap datang lg, meng-gubrak.kn kaca sgede layar tancep didepan yesung
...
"iwwow! gw tambah ganteng, ckckk" ryeowook sibuk ngaca sambil sisiran
"woy! liat jelas2 sini!" si cewe narik yesung kedepan kaca,
"mana ada tampang alim- tampang yadong iya!"
"hwaaaa!! gelar yadongku jg dipindah tahtakan!" eunhyuk lgsg dateng ninggalin donghae yg sdang ngorok karna kelamaan dikerok
"udah deh, pada ribut semua!" si cewe bersiap menyudahi rapat,

ANNDWWAEEEE!!
semua treak sambil megangin kaki si cewe
"pada kenapa si lu" si cewe yg tadinya berdiri niat mau ngelurusin otot terpaksa duduk lagi
"mohon jangan ditutup dulu rapatnya!" onew ngeluarin tampang memelasnya,
"ah, kalo bang onew yg minta, ampe 5jam disini jg gw mau!" si cewe lgsung kedip-kedip kelilipan ke arah onew

plakk! plakk!

"aww sakit tuh" sungmin lgsg megang pipinya sendiri
kyaa! sungmin lebaaay! orang yg ditampar si cewe, dy yg kesakitan
malang nian nasibmu cewe, kanan ditampar leeteuk, kiri ditampar key
"huweeee~~~" si cewe menangis meratap, tp ga ada yg mau peduli
"awas lu yah, berani ngedipin onew lagi, gw pecat lu dari istri gw!" leeteuk ngancem
"setuju! gw pecat juga dari daftar shawol!" key ngacung-ngacungin bendera perang setuju dg ide leeteuk
"eh, lu berani nyerein gw teuk...gw cekek lu, kaga ada lagi namanya leader super junior!!"
leeteuk langsung ngabur kebelakang kangin "young woon, takuut" ^^ sok manja

"eh lu cewe sarap! penyiksa mental suami sendiri dan mental suami tetangga! jangan harap semenit lagi lu masi bernyawa heh!" kangin siap2 ngamuk, si cewe langsung menggigil takut dg watadosnya masi terpasang
"makanya jg nakal-nakal dong suamiku," narik tangan leeteuk kasi pelukkan hot sbagai bukti mereka damai

"HOORRRAY!"
semua berteriak heboh ngeliat 2makhluk sdang saling hughot #apadah!#
yg disorakin cuma bisa tersenyum gila,

"hoaaam" si cewe menguap
"ngantuk ya sut?"
"iya wook, banget"
...
"rasaiin, siapa suruh bikin epep gila ditengah malem!" yesung mehrong

"eh, lu beraninya nyukurin gw yes, gw masak juga tuh kura-kura jelekmu" ancem si cewe
"silhkn kalau kau siap menanggung akibatnya!" yesung ga kalah keras

udah-ah, rapatnya lanjut besok ajah, mata si cewe benar2 5watt sekarang,
semua member stuju, mereka langsung kabur dari tempat ,

.

malam minggu tepat pukul 18.05 waktu korea


"ekkhmmm..." sutradara berdehem ria pertanda rapat segera dimulai, semua couple langsung duduk ditempat masing-masing dg aman, tertib dan nyaman
"eh, kita sholat maghrib dulu yuk," celetuk siwon tepat disaat sutradara yg hingga kini mash sarap hendak mengucap "aaa----" mungkin mau ngmg assalamu'alaikum
"kaga hyung, gw belum mandi junub," kyuhyun dg muka manisnya njawab tanpa tedeng aling-aling, jelas! jawabannya mengagetkan seluruh makhluk couple, apalagi si sutradara yg uda mlongo saking shocknya
"kyu, blum apa?" yesung yg rada-rada pabo malah ngulang tragedi
"blum ju---" "udah-udah, ga usah dijelasin, kita semua udah tau kok," si sut.nya kasi senyum membunuh- maksudnya bukan membunuh seperti punya kibum, tapi membunuh benar2 membunuh- siapapun yg berani nanya ke kyu lagi,ckckk
udah pasti semua yg ngeliat lgsg takut tak berkutik,

"ini film kapan mulainya sut?"
"ah, masih nunggu mood penulis naskahnya dulu key, maklum suka kumat-kumat.an gt kalo nulis,"
"oh, emang siapa sut yg nulis?" henry ngikut nanya
...

"ehmm, ini rahasia yah" bisik tuh cewe, yg lain cuma ngangguk2 ga jelas
"istrinya jang geunsuk yg nulis itu" bisiknya lagi,

ooooooo---!!!

koor o terdengar merdu sekarang,
"bukannya sukkie itu sukses! kok istrinya gila bgtu ga di inep.in di rsj aja yah" lanjut heechul-
"eh denger-denger si, istrinya ga kuat mental karena ngadepin suk yg perfect itu" kali ini siwon mulai mrapatkn duduknya ke yg lain, takut ga update pda ngerumpi!

"cari mati tuh cewe, berani-beraninya nikah ma sukkie yg kaya angel gitu" yesung mulai ikut cuap-cuap
disebelahnya teuk uda nyolek2 si yes-yes dg mata menampar,
"yes, angel itu julukan ane, jg sembarang di kash orang" jelasnya dg jari telunjuk bergerak kekanan-kekiri ptanda -tdk blh!
"oh, mianhae hyung!"
"lu udah pada makan blum?" sut yg merasa perutnya kosong lgsg berbaik hati memesankan makanan,
"mau makan apa lu pada" tanya si sut dg tangan siap mencatat
"kimchi-" sahut sungmin
"kaga ada!"
...

"kimbull cheonmyi!"
"kaga ada!"
"kepala ikan kakap!"
"kaga ada!"
"sup merah kacang hijau!" kali ini hankyung yg usul, dan lagi-lagi dijawab sama
"kaga ada!!"

lagi-lagi semua terdiam tak lagi menentang,
"emang lu pesen dimana sih,"
"di dapur gua, adanya indomie doank! hahahaa" sutradara mulai kumat,

plakk! gubbrak! bukk!

"sutradara stress! bisa-bisanya malaikat seperti kita dipelihara makhluk mcm dy!" kangin mulai nggulung lengan baju siap-siap

bukk! plakk! klontank! brakk!

semua couple benar-benar menggebuk si cewe dg napsu yg membara, jelas saja yg di hajar tak bisa berkutik
 "eh,eh udahan deh, mati nih kayanya!" leeteuk mulai was-was
"eh iya! napasnya senen kemis gini,"

WOY!! EPEP.nya udahan dulu yak, sut.nya koma nih~!
denger kyuhyun yg teriak mau nutup epep si cewe langsung melek seketika,

"darimana lu sut," si donghae lgsg nyambar
"abis pingsan hae,"
"oh, kok lama.."
"iya, dialam pingsan tiba-tiba ada tetangga yg ngirim soto, ya udah makan dulu deh"
"ooooo" lagi2 couple pada termlongo ga ngerti
 "eh, mau lanjut aja apa epep.nya, mumpung ma---"

bukk! plakk! jendrenk!

"ih kok di pingsan.in lagi," ryeowook yg tadi ga ikut mentung lgsg protes
"biarin wook, aman kalo tanpa dia"
"eh, liat deh, kalo babak belur gini mukanya manis juga"
"eh iya,"
"he-eh,"

semua mengerubungi sang sutradara malang yg terkapar akibat berkali-kali di gebuk couple

wiiiink!

sepucuk surat warna merah jambu tiba-tiba melayang2 diudara dan hupp! berhasil ditangkep zhoumi yg jangkung itu

"ih surat cintee, baca dong," yesung mulai ga sabar
dg segera zhoumi membuka surat itu perlahan,

door!
 kanggo mamas-mamas ngganteng, inyong lagi hiatus semaput disit yo--
 zhoumi bhenti baca

"lanjut koala jelek!" seru mochi ga sabar

"emang lu ngerti hen ini bhasa apa?" zhoumi cengo
"kagak,"
 gubbrak!

"eh gini aja, bacanya sambil telpon geunsuk, dia kan suaminya, pasti tau dah bhasa gituan" kali ini tumben-tumbennya ide eunhyuk masuk akal
"ya udah ,mana ada yg punya no.nya dia" zhoumi angkat bicara,
tapi hasilnya nihil! ga ada satupun yg tau numb.hp tuh namja-
"eh gw tau!" semua mata lgsung tertuju pd yg ngmg
"085710950022" dg lancarnya leeteuk nyebutin sebuah numb,
"eh hyung, itu kan numb.nya istri.mu si renai!" uh untg kibum inget, kalo ga berbahaya tuh, tapi ternyata, salah! eunhyuk udah keburu telp!!
 "iya, ini numb.nya geunsuk bukan" tanya eunhyuk yg lain cuma terbengong bego mengelilingi
"bukan, ini sapa yah" jamb cewe diseberang
"ini eunhyuk si sexy"
"eunhyuk? bang eunhyuk yg suka dipasar?"
"hyaa! bukan, eunhyuk-eunhyuk- suju- kenal ga?"
"kaga bang, maap ye, lagi sibuk nih"
klikk!
telp dimatikn spihak, eunhyuk shock

‎"dia kenal elu hyuk?"
"huweeee-! pabo! dy kaga kenal gw!" eunhyuk menangis bombay

"woyy! sapa tuh yg bilang istri gw pabo!" teuk ga terima, sementara eunhyuk lgsg keringat dingin, tau gmana berbahayanya kalo leader ampe ngamuk, kangin tamengnya sodara-sodara!!

"eh, hyung..maap yah," unyuk sujud sembah dikaki teuk
"emang knapa si pake istri gw yg uda tenang di alam sana dibawa-bawa"
"ini hyung, cuma salah paham gara-gara ini" jawab zhoumi sambil ngasih surat merah jambu it
leeteuk membukanya dan membacanya pelan

-----lg hiatus pingsan disit yo, kanggo sg maca tulung lah epep kiye diteruske, trus kanggo couple pada bali gasik bae, syutinge ditunda ngesuk--

HOORRAAAY!!

belum jg teuk selese membaca, makhluk yg lain malah bersorak soray kegirangan
"woy! katanya pd ga ngerti ni bhasa apa" tanya leeteuk
 "hyung! kalimat depannya ga pentg ngmg apa.an yg penting 'baali gasiiik'" seru kyuhyun ikut sarap
 hmm teuk ngelus dada




tebeceee

Selasa, 21 Agustus 2012

Prince Kitchen


Author :: -Souflle-
Tittle :: Prince Kitchen
Main Cast :: KyuVic
Genre :: Romance
Warn :: typo , please be anticipate for my 1st straight ff

Summary :: Kalau makan makanan enak, kamu pasti akan bisa tersenyum


Hokkaido, 20 may 1999

Semilir angin sore yang menyerbakkan aroma lavender dari ratusan tangkai yang masih berdiri tegak menghiasi taman semakin menambah suasana tenang, tapi sepertinya hal itu tidak berlaku untuk sesosok gadis kecil yang tengah melamun manis disalah satu kursi taman itu, rambut hitamnya yang terkuncir acak kesamping sesekali melambai tertiup angin, sorot matanya terlihat sedikit kelam terlihat jelas bahwa bocah manis itu tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja,

"apa yang kau lakukan setiap sore disini.?"
merasa ada suara yang mengajaknya bicara kepala gadis itupun reflek menoleh mencari sumbernya, matanya terhenti ketika menatap bocah laki-laki kecil tengah berdiri dibelakangnya dengan mulut terkena lelehan cairan 
putih, dan juga gelas transparan ditangan kirinya, merasa pertanyaannya barusan tidak mendapat jawaban, bocah laki-laki itupun berinisiatif duduk disamping gadis kecil yang sekarang tengah mem-poutkan bibirnya,
"apa kau sedang sedih.? kau mau ini.?" tanyanya sambil menyodorkan gelas yang ternyata berisi puding putih,lagi-lagi tak ada respon,

"yasudah aku habiskan sendiri saja.." dengan santainya bocah laki-laki dengan rambut sedikit ikal itu melanjutkan melahap puding ditangannya dengan sangat rakus membuat sudut-sudut mulutnya kembali terkena ceceran vla, hal itu membuat gadis yang tengah disampingnya tersenyum kecil,
"ih, jorok.. belepotan seperti anak kecil saja," tangan gadis itu mengusap sudut-sudut bibir bocah yang tengah melahap puding tadi menggunakan punggung-punggung tangan kecilnya,senyum polos tercetak diwajah kedua bocah itu,

"kau mau ini.?" lagi-lagi si bocah laki-laki menyodorkan gelas yang hanya berisi setengah cup, dan ternyata kali ini tawarannya tidak sia-sia, dengan cepat bocah disampingnya menganggukkan kepala,
"ini adalah puding terenak didunia, ibuku yang membuatnya..kalau kau memakan ini kau pasti tidak akan tersenyum lagi.." ucap bocah laki-laki itu seperti bisa membaca kesedihan apa yang tengah dialami teman barunya, tangannya dengan sigap bergantian menyuapkan sendok demi sendok puding ditangannya.


Seoul , 4 agust 2012


dentang jarum jam terdengar semakin sayup mengingat hari sudah tak lagi petang, dan suasana bising kembali mengusik peradaban menyelusup telinga-telinga yang sekian jam lalu dengan damainya terlelap bersamaan dengan terpejamnya kedua mata.
seorang gadis tampak terengah-engah di atas tempat tidurnya dengan sedikit peluh membasahi dahinya,akhir-akhir ini kenangan-kenangan masa lalunya terus menjadi mimpi-mimpi yang tanpa ijin masuk mengusik tidurnya, harum lavender yang menyengat, padang rumput di Hokkaido ... lalu senyum pangeran puding, pangeran kecil yang sudah menolongnya dari kegelapan..rentetan-rentetan masa lalunya satu-persatu kembali hadir melalui mimpinya,

La Vuete CafeSeoul ,

HACCIIIITHH..!!

"kamu kenapa vic.? flu.?" tanya seorang lelaki dari balik meja kasir matanya dengan teliti menilik kolom demi kolom halaman koran yang sejak tadi tengah dibukanya,
"iya, kayaknya aku kurang enak badan.." jawab seorang gadis cantik dengan celemek hijau bermotiv pororo dan rambut panjang terikat dua,keadaan cafe siang itu tengah sedikit sepi, karena memang kebanyakan pelanggan mereka akan datang dijam-jam santai,
"sebaiknya kamu hati-hati, jaga kesehatan.." Baru saja lelaki dengan ikat berbahan kain dikepalanya itu selesai berbicara, sebuah pukulan keras mendarat dengan mulus dikepalanya, membuatnya sedikit meringis menahan sakit,
"kalau kamu memang berpikir seperti itu, paling nggak kamu yangkerja dong, buatkan menu untuk tamu.!" teriak vic atau orang-orang yang tidak terlalu dekat biasa memanggilnya victoria, matanya membulat menahan kesal karena rekan kerjanya itu hanya membolak-balik koran semenjak mereka kembali bekerja setelah jam istirahat siang tadi,
"ya! kau kan ada hyoyeon.! kenapa masih memintaku membantumu.!" balas lelaki itu tidak kalah keras,belum juga umpatan-umpatan balasan keluar dari mulut vic, namun sebuah punggung tangan yang tanpa disadari tengah tertempel didahinya, gadis itu sedikit terkejut ketika dilihatnya hyoyeon tengah berdiri disampingnya dengan tangan kanan tertempel didahi vic sedang tangan kirinya tertempel didahinya sendiri, mungkin tengah 
mengecek keadaan vic mengingat temannya itu tidak juga berhenti bersin,
"hyoyeon.." ucap vic pelan, matanya mendadak sedikit berubah warna,
"benar kamu nggak apa-apa? sepertinya agak demam deh," cerocos hyoyeon tanpa menyadari air muka gadis didepannya terlihat sangat datar,"lho kenapa?" tanya hyoyeon lagi, tangannya sedikit mengguncang-guncang bahu vic,

"ng..nggak, aku lega, karena hyoyeon sudah kembali seperti biasa.. " teriak vic girang, matanya berbinar dan tawanya pecah seketika, benar-benaR keadaan yang kontras dari vic beberapa menit lalu,hyoyeon perlahan ikut tersenyum melihat tingkah temannya itu, dengan keras dicubitnya pipi vic sampai yang empunya terlihat sedikit meronta,
"maaf, waktu itu aku lagi sedikit kesal saja.." kilah hyoyeon sambil memasang puppy eyes andalannya,
"aku benar-benar sudah menganggap vic sebagai temanku lagi kok!" lanjutnya lagi,sontak membuat vic langsung menghambur memeluk gadis manis dengan rambut hitam tergerai itu, dia masih mengingat bagaimana dinginnya hyo beberapa hari lalu, karena sebuah kesalah pahaman, jangankan untuk bercanda, saling menyapa pun tidak..dan hal itu membuat vic benar-benar tersiksa!

"vic, ada telpon dari lavender house.." teriak lelaki dibelakang kasir sembari mengarahkan gagang telpon, kedua gadis itu saling melepas pelukan,

sementara itu ekor mata hyoyeon menangkap sesosok lelaki dengan pakaian setengah resmi baru saja memasuki cafe
"kyuhyun" bisik hyo pelandengan sedikit kikuk hyo mengajak lelaki tinggi itu untuk duduk, suasananya benar-benar terlihat sangat aneh, mengingat kemarin hyo baru saja ditolak kyuhyun, hal itu jugalah yang menjadi pemicu kesalahpahamannya dengan vic terjadi,

"aku..aku mungkin belum bilang, waktu itu..."hyo terdiam, sangat jelas dia tengah menanti penjelasan lelaki didepannya ini..wajahnya terlihat sedikit tegang,
"keberadaanmu bagiku adalah 
sesuatu yang penting, tapi aku sudah menganggapmu sebagai keluarga yang sangat berarti, bahkan melebihi keluarga.." Kyuhyun kembali terdiam, terlihat sedang menata kata-kata,
"jadi.?" lanjut Hyoyeon menunggu lelaki didepannya membuka suara,
"mungkin ini terdengar seenaknya," kata-kata Kyuhyun kembali terputus,"aah aku memang nggak pintar ngomong sih.!" teriak Kyuhyun sambil mengacak-acak rambutnya terlihat frustasi,Hyoyeon yang mengerti arah perkataan Kyuhyun terlihat tersenyum, 
"yup, seperti sebelumnya, aku adalah keluarga yang sangat berarti kan.?" ucapan Hyoyeon membuat Kyuhyun tersenyum lega,
"iya"

sementara itu, Vic dengan gagang telepon masih tertempel ditelinganya mencoba mendengarkan lawan bicaranya,
"nenek Seo sehat.?"
"..."
"eh? jarang dirumah? apa ada masalah.?"
"..."
"masalah uang.?"
"..."

mulut Vic terlihat menganga begitu lawan bicaranya diseberani memutuskan sambungan telepon,
"uang ya.?" ucapnya pelan 
mata Vic terlihat sedikit kosong sekarang,"apa aku bisa membantunya?" tanyanya pada diri sendiri,
"Vic , kamu sedang tidak enak badan kan.? sudah hari ini kamu istirahat saja.." suara bariton dari lelaki dibelakang kasir sedikit menyadarkan Vic,gadis itu hanya mengangguk pelan, tangannya segera melepas celemek bersiap untuk pulang, badannya memang terasa sedikit lemah hari ini, 

tanpa berpamitan pada hyoyeon, Vic segera melangkah keluar cafe..kakinya menapak pelan jalanan yang terlihat mulai sedikit rame,pikirannya terus tertuju pada pembicaraan telepon yang diterimanya diCafe,


.


Lavender House, tempat masa kecilnya, sebuah panti asuhan di Hokkaido yang telah dianggapnya keluarga, kampung halaman yang sangat berharga sebelum kemudian dia memutuskan untuk bekerja di Seoul.. dan juga tentunya tempat kenangan bersama pangeran pudingnya..pangeran kecilnya yang membuatnya tersenyum ketika Vic kecil tengah terpuruk mengetahui 
tentang statusnya yang kala itu dimatanya anak panti adalah anak yang malang, yang terbuang dan tak diinginkan,pemikiran yang wajar bukan, dan saat itu kehadiran pangeran puding benar-benar membantunya kembali menjadi Victoria kecil yang ceria.


.


Pagi hari di Vuentes Resto

"Tuan Kyuhyun, bagaimana rasanya.?" tanya seorang pelayan sopan berdiri tak jauh dari meja Kyuhyun, lelaki berjas hitam yang tampak tengah menikmati sarapan tunggalnya, didepannya tampak sepiring makanan dalam porsi kecil memang namun terlihat mewah apalagi ditambah dengan adanya aluna dari komposer biola dan juga permainan piano apik yang terlihat mengiringi suapan demi suapan sarapan Kyuhyun, tampak juga beberapa pelayan perempuan yang berdiri tak jauh dari meja makannya. Jangan tanyakan kenapa dia mendapat perlakuan istimewa seperti itu, Kyuhyun adalah putra tunggal dari pemilik Vuentes Resto, sebuah restoran khusus masakan Perancis
Kyuhyun terlihat meresapi kunyahannya,
"enak, tapi daging sapi fillet ini, dengan madela sauce kurang pekat lho," mulutnya berhenti bicara dan kembali mengunyah irisan-irisan kecil daging berwarna kecoklatan didepannya.
"saya akan lebih berhati-hati tuan.." ucap lelaki setengah baya yang mengenakan baju putih bercelemek dengan sedikit menundukkan kepala,
"tapi, tetap makanan terbaik ditambah musik terbaik..tetap sempurna" lanjut Kyuhyun lagi.

.

Victoria tersenyum bangga sambil terus mengelus-elus perutnya yang terlihat sedikit membuncit, bagaimana tidak, dia baru saja menghabiskan 15 ramen porsi jumbo, dan juga Gyoza sebanyak 20 piring.!

sekarang ditangannya tengah tergenggam sebuah amplop berisi uang hadiah dari lomba makan banyak itu,
 "ini benar-benar rekor terbaikku.!" ucap Vic dengan sangat bangga,diacuhkannya kondisi dirinya yang terlihat masih sedikit lemah, flu masih terus menghajarnya dua hari terakhir ini,
dia berpikir akan bisa membantu Lavender House nya dengan uang hadiah itu,kini langkahnya kembali melangkah berniat kembali pulang,dia memang sengaja meliburkan diri dari cafe hari ini,

"cheesecake laboratory"
gadis itu berhenti tepat didepan sebuah pamflet yang tertempel disebuah tiang dipinggir jalan, setelah berpikir sekian lama.. dengan pasti dilangkahkan kakinya cepat , senyum lebar tercetak jelas disana,ya.! demi apalagi kalo bukan sebuah sayembara makan banyak [lagi].!sepertinya dia terlalu bersemangat untuk membantu tempat masa kecilnya dulu, hingga benar-benar mengabaikan keadaannya yang baru saja melahap 15 porsi ramen!

HACIIIH.!

"duh gawat, tambah parah nih," runtuk Vic ketika dirinya baru sampai di tempat yang dituju, 
"kalau flu cepat pulang saja sana, " sebuah suara terlihat mengintrogasi membuat Vic harus mengalihkan pandangan dari buklet berisi persyaratan lomba,
"kau, buat apa kau disini.." tanya Victoria ketika melihat Kyuhyun juga tengah terduduk dikursi sebelahnya dan memasang senyum lebar andalannya.Victoria mengenal Kyuhyun berkat Hyoyeon, yap! silahkan skip keatas untk lebih jelasnya.#duagh!  tapi selama yang bisa Victoria ingat, hubungannya dengan Kyuhyun tidak begitu manis, selalu ada saja pertengkaran disetiap pertemuan mereka, bukan pertemuan mereka- tapi lebih tepatnya kehadiran Kyuhyun sebagai teman Hyoyeon di cafe lah yang membuatnya mengenal lelaki itu,

"ish, ternyata lombanya masih besok.!" Vic menanyunkan bibirnya ketika mengetahui sepertinya dirinya salah membaca info di pamflet tadi,
"cobalah pesan makanan disini, enak kau tau.." bisik Kyuhyun menyadari gadis disampingnya masih menekuk wajah kecewa,
"aku kenyang.." balas Vic singkat,
"aku traktir.."Victoria terlihat berpikir sebentar, traktir.? rejeki kenapa ditolak =.=

"boleh.." ucap Vic cepat, membuat lelaki disampingnya sedikit terkekeh

.

 
‎"bagaimana, enak?" tanya Kyuhyun ketika Victoria tengah melahap sepotong kecil cakenya,
"enak sekali lho, rasa asam dari lemon dan harum tart.nya pas banget.." sahut Vic tanpa berhenti mengunyah,"Kyu, kau coba juga deh rare cheesecakenya.
." tawar Vic lagi, matanya berbinar terlihat sangat menikmati,
"daripada rare type yang pakai gelatin, aku lebih suka yang baked type tau, " jelas Kyu sambil menunjuk-nunjuk piringnya sendiri,"yang ini souflle type, menggunakan telur yang dikocok menjadi foam  lalu di-bake, terasa ringan sekali dan lembut," sesekali mereka saling bertukar isi piring, hanya untuk mencoba rasa lain mengingat mereka memesan banyak jenis siang itu,
"jenis keju memang ada banyak, jadi bisa divariasikan menjadi bermacam-macam, makanya aku suka keju.." celetuk Kyuhyun kembali menyuapkan seiris cake cokelat dengan taburan keju mascarpone diatasnya.sementara gadis didepannya hanya mengangguk-angguk pelan,
"kalau sedang  nggak flu pasti lebih terasa enak yah," Kyuhyun hanya tersenyum sembari mengusap pucuk kepala Vic,
"kamu itu, benar-benar nggak berubah yah sejak masih di lavender house, suka makan banyak.. kalau makan juga selalu kelihatan enak"guman ringan Kyu, tapi meskipun pelan, sepertinya suaranya barusan masih bisa terdengar ditelinga Vic,
"eh, kau?" 
 ‎"tentang Lavender House.? tentang aku.? kamu tahu.? aargh..." pekik Vic cepat, tangannya dengan segera memegangi kepalanya,
"kamu demam ya.? badan kamu panas.." kata Kyuhyun cepat, tangannya terulur menahan bahu Vic yang perlahan limbung.


.


Kenapa,aku nggak mau dengar itu...kyuhyun.. dia bukan pangeran pudingku, bukan dia.

mata kecil Vic perlahan membuka, mengerjap-ngerjap pelan membiasakan retinanya kembali melihat sinar dunia,
"apa..ini dimana.?" rintih Vic pelan, kepalanya masih terasa sedikit membias, dia bahkan tidak tau dia sedang dimana, ruangan itu, dengan dinding berwarna hijau bercorak kotak acak benar-benar sangat asing baginya.
"Kyu..."
"kamu pingsan karena memaksakan diri, padahal sedang flu.."
"aku.?"
"apa boleh buat, aku bawa saja kamu kerumahku.. ngerepotin orang saja.." jelas kyu, matanya sebenarnya memancarkan dengan jelas kekhawatiran, hanya saja mulutnya tak mau mengakui itu.
Vic hanya menundukkan kepalanya pelan, dia merasakan suatu keganjilan sekarang, bagaimana mungkin lelaki didepannya itu tau tentang masa kecilnya.?"tadi, kamu bilang aku nggak berubah sejak kecil..apa maksudnya.?" mata vic memandang Kyuhyun yang tengah berdiri melemparkan pandangan keluar jendela,diam kembali menyelimuti kamar berukuran luas itu, sepertinya tak ada yang ingin menjelaskan apa yang seharusnya memang diketahui,
"aku..waktu kecil di Hokkaido, pernah bertemu kamu.." Kyuhyun berucap dengan sangat lirih, dan lagi dalam posisinya sekarang yang membelakangi Vic membuat gadis itu hanya mendengar sayup-sayup ringan,
"kau...jangan-jangan,"mata Vic kembali membulat, mungkinkah Kyuhyun ..

.

dia, pangeran pudingku.. yang terus menghantui setiap mimpiku, bahkan berada dalam jarak yang sedekat ini, bagaimana mungkin aku tidak mengetahui itu, aku bahkan terus mencarinya disetiap kegelapan dan merabanya dalam keheningan,
 dan aku menemukannya kembali.


END