Jumat, 09 Maret 2012

The half of my future part.3

Teman bukan hanya untuk dia yang berjalan, bernafas dan terlihat..

Title : The half of my future part.3
Cast : Kim Yesung , Kim Ryeowook , Choi Siwon , Kim Kibum , Kim Kyuhyun , Lee Sungmin , Leeteuk Kangin , Lee hyukjae , Donghae , Zhoumy
Genre : Romance, mistery, Horror
Warning : YAOI



"kesepian bisa membuat gila kan.? itulah kenapa dia memilih pergi dari sini,"
dia sedikit tersenyum ketika menceritakan itu, "apakah itu lucu.?" batin Ryeowook
"lalu kenapa kau tetap bertahan disini.?"
Yesung kembali berjalan kearah bingkai foto yang lainnya, kali ini terpasang sebuah foto dengan lelaki tua tengah memasang gaya diluar mercusuar,
"ini appa.ku," tangannya menunjuk ke arah lelaki di foto tadi,
"dia dan juga kakek buyutku telah bertahun-tahun tinggal disini, aku tidak mungkin meninggalkan tempat ini." lanjutnya lagi,
Ryeowook hanya terdiam mendengar cerita yang terus keluar dari mulut imut Yesung,
‎"tadinya aku berpikir mercusuar ini dikendalikan secara otomatis hyung,"
"tidak, masih ada aku, mungkin juga beberapa tahun kedepan aku juga akan didepak keluar dari sini" jawabannya benar-benar sangat ringan seolah bukan suatu masalah jika itu benar-benar terjadi,



o=o



"jadi kau menyukainya.?" tanya Siwon dari seberang sana nadanya terdengar sangat antusias,
"kau pikir? dia seperti inspirasiku yang tak pernah padam Siwon, suatu saat kau harus mengenalnya"
ryeowook segera menyudahi pembicaraannya di telp. kali ini dengan Siwon, ketika dilihatnya dari balik jendela sesosok yang sangat dikenalnya tengah berjalan ke arah rumahnya,

hari ini ryeowook memang sengaja meminta yesung datang kerumahnya, hanya untuk sekedar memintanya menemani melewati minggu yang selalu sepi,
sekarang keduanya tengah bergandengan tangan menyusuri, hangatnya pasir pantai,

tak jauh dari mereka berjalan, sekawanan kuda tengah asyik ikut menikmati angin pantai
‎"kau tau wookie, kenapa kuda-kuda itu bisa ada disini.?" tanya yesung sambil menunjukkan jemarinya,
ryeowook hanya menggeleng pelan,
"dahulu ketika kapal perang dari negara tetangga terdampar disini kuda-kuda itu melarikan diri, masuk ke hutan, kemudian kembali lagi ke pantai,"
ryeowook hanya mengangguk pelan,
"sedikit mengerikan," ucap wookie pelan,
"ya, terkadang kita memang tidak menduga sesuatu yang terjadi seperti apa awalnya."

langkah kami terus saja menyusuri bibir pantai tanpa henti,
"kau tidak melupakan untuk menemaniku datang ke pesta ulang tahun Leeteuk jam 2 nanti kan.?" tanya ryeowook ketika keduanya hampir sampai di pondok.
yesung mengangguk mantap,
"ne, jam 2"
sebelum pergi, ryeowook menyerahkan sebuah novel ke tangan yesung,
"apa ini?"
"novel pertamaku hyung, sbgai tanda terimakasih karena mau menemaniku," bisik ryeowook setengah malu,


.


jam baru saja menunjuk diangka satu lebih sedikit,
tapi dengan langkah pasti Ryeowook dengan wajah cerahnya telah siap melewati bukit untuk sampai dikota tempat pesta diselenggarakan,

"kau tidak mampir Ryeowook-ssi," ucap Lee Sungmin si penjaga gereja yang tengah membersihkan beberapa kuburan yang memang tepat berada didepan gereja,
"aku tidak terlalu dekat dengan tuhan hyung," timpal Ryeowook sambil memamerkan senyumnya,
dia masih ingat bagaimana Sungmin itu memaksanya untuk terlebih dahulu menyempatkan berdoa ketika Ryeowook tersesat dan meminta Sungmin mengantarnya pulang,
"karena itulah kau perlu datang kesini Ryeowook" sahut Sungmin lagi,

perjalanan menuju kota terasa semakin singkat, ketika langkahnya hendak memasuki tempat perayaan tiba-tiba pandangannya bertemu dengan namja pirang aneh yg ditemuinya beberapa waktu lalu, dia tengah terduduk sendirian di teras seperti biasa,
"dia ada disampingmu,"
Ryeowook lagi-lagi tak mengerti apa yang dikatakan namja itu,
"kau tidak pernah tau, dia tengah menjagamu, dan sekarang tengah mencoba memegang tanganmu," ucapnya lagi kemudian berdiri berniat meninggalkan ryeowook yang masih terbengong ditempat,
dan tanpa disadari tangannya menyelipkan sesuatu ditangan ryeowook ketika melewatinya,

"lupakan dia, dia memang sedikit gila, hanya untuk bisa membuatmu mengajaknya bicara," kata leeteuk setengah berbisik menyadarkan seketika ryeowook yang masih terpaku, menggandeng tangannya masuk,

sekilas dibacanya secuil kertas yang tadi sempat tersisipkan ditangan kanannya,
"Zhoumy - pondok hijau nomor 8"
setelah membacanya singkat diselipkan segera kertas itu ke saku jeansnya,
ryeowook kembali bergabung kepesta, namun alih-alih tangannya sibuk menenggak bir, matanya malah berkeliling mencari sosok itu,
ya!
yesung berjanji akan menemaninya datang bukan.?
acara tetap berlangsung, tapi sepertinya tidak ada sedikitpun tanda-tanda kedatangan yesung,
karena sedikit kesal, akhirnya ryeowook memberanikan diri menanyakan ke tuan rumah, siapa tau dia melihatnya, pikir ryeowook,

"siapa yesung yang kau maksud ryeowook.?" tanya kangin ketika akhirnya ryeowook menanyakan kalau-kalau dia melihat hyungnya,
"yesung yang tinggal di mercusuar merah itu kangin-ssi, apa kau melihatnya.? dia berjanji akan datang menemaniku," jelas ryeowook dengan lancar, namun, tanpa dugaannya semua tamu undangan sekarang tengah memandang horor kearahnya,
"apa yang salah?" batin ryeowook,
"kau yakin dia tinggal di bawah mercusuar itu ryeowook?" tanya leeteuk dengan nada halusnya,
"ne leeteuk-ssi, apa yang sebenarnya terjadi memang.?" ryeowook benar-benar dibuat bingung sekarang,
"bagaimana ciri-cirinya.?"
"dia berambut sedikit panjang dan wajahnya yang putih sedikit dan mata birunya," jelas ryeowook dan sukses membuat leeteuk terduduk kaget di kursi dan terpasang wajah super kaget disana,
‎"tapi dia sudah meninggal Ryeowook, tujuh tahun yang lalu," jelas kangin, yang karuan saja membuat Ryeowook ganti memandang horor para tamu undangan lain,
"tidak mungkin, jangan bergurau Kangin-ssi, aku beberapa minggu terakhir bahkan selalu bersamanya, kalian jangan membohongiku.!" teriak Ryeowook mulai panik, wajahnya tak bisa lagi menyembunyikan kekagetan yang teramat luar biasa, dia yakin kali ini , saat ini , adalah hanya sebuah ketikan panjang calon novel-novel karangan dirinya yang lain,
tapi kenapa begitu nyata.?

mata tajam Ryeowook kembali berkeliling meminta jawaban kepada setiap makhluk di dalam tempat itu, tapi semua hanya bisa terdiam, dan memandang iba ke arahnya,

karena tak sanggup untuk terus berada disana, dengan sekuat tenaga dilangkahkan kakinya keluar dari tempat pesta, berlari dan terus berlari langkah cepatnya hanya menuju di satu tempat, satu tempat yang diharapkannya bisa memberi kepastian bahwa itu tadi bohong
mercusuar merah.!!

"aku yakin kau ada disana yesung hyung" ucap ryeowook ditengah langkahnya yang memburu,
ketika sampai didepan mercusuar yang dituju tangannya dengan tidak sabar langsung mengetuk keras pintu, berharap seseorang akan muncul dari dalam,
namun sia-sia, seketika itu juga ingatannya mengatakan bahwa yesung hyungnya pernah mengatakan bahwa kunci tempat itu ada diatas pintu, hanya untuk berjaga-jaga agar ryeowook bisa masuk dengan sesuka hati, walaupun ketika dirinya tengah pergi memancing,

diraihnya ujung pintu dengan tangan-tangan pendeknya namun sia-sia, kunci itu tak ada disana,

dengan sedikit keberanian, didobraknya pintu dengan keras,

satu kali dobrakan, masih tetap tertutup.
dua kali, tiga kali, dan ketika ke empat kalinya akhirnya berhasil membuat pintu itu terbuka,
"yesung hyung" teriak ryeowook, suaranya menggema didalam mercusuar tinggi itu,
namun sepertinya nihil, bahkan disana hampir tak ditemui bekas
ditempati seseorang dalam waktu dekat, keadaan yang gelap, kamar tanpa kasur, dan juga tanpa foto - foto yang waktu itu terpasang rapi didinding dekat tangga,
bahkan perapian pun bersih tak ada tanda-tanda digunakan,

"yesung hyung.." bisik ryeowook pelan,
matanya mulai menampakkan tanda-tanda akan pecah air matanya,
sekelebat, bayangan yesung bersama dirinya ditempat itu kembali muncul, dan berputar seperti sebuah adegan film.

"ryeowook, dia sudah tidak ada," tangan besar kangin mendarat lembut dibahu ryeowook,
sepertinya dia khawatir dengan bocah satu itu, hingga dia mau menyusulnya di tengah malam yang gelap itu,

ryeowook tak bisa lagi berkata-kata, dia hanya bisa tersengguk di pelukan kangin,
sepertinya rintangan kali ini benar-benar membuat batinnya kembali goncang,

disaat dia merasa dia mempunyai inspirasi untuk setiap kegelapan tapi ternyata itu hanya maya, dan ryeowook tidak siap menerima itu,







TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar