Jumat, 09 Maret 2012

The half of my future

Teman bukan hanya untuk dia yang bernafas, berjalan dan terlihat..


Title : The half of my future
Cast : Kim Yesung , Kim Ryeowook , Kim Kyuhyun , Leeteuk , Kangin , Lee Sungmin , Kim Kibum , Choi Siwon , Lee hyukjae , Donghae , Zhoumy , Henry
Genre : Romance, Mysteri, Horror [?]
 Warning : YAOI

Ryeowook POV


"......meskipun Dr.Zajac tidak punya maksud apapun selain menolong Patrick, tapi Teman-Teman sejawatnya malah menjauhi dokter aneh yang sering salah tingkah itu karena menganggapnya mencari popularitas belaka."

tanganku masih menggantung diatas tuts keyboard komputer putihku, mataku terus memandang ke arah jendela berusaha mencari mungkin saja mendapat secercah ide yang terselip terbawa angin sore,
"hyung, kau berjanji akan mengantarku ke toko game.." seru Kyuhun menghampiriku sambil menanyunkan mulutnya kesal,
"ne Kyu, tapi hyung harus menyelesaikan novel ini, dan tinggal sebentar lagi selesai.." jawabku sambil menatap matanya lembut,
ku lihat sedikit raut kecewa diwajahnya,
"tunggu 20 menit lagi ne?" tawarku,
kulihat dia berpikir sejenak, tangannya memutar-mutar tak jelas PSP hitam kesayangannya,
"15 menit lagi.." sahutnya balik menawar,
"18 menit lagi hyung janji akan selesai ne,"
"baiklah.."

kupandangi punggungnya keluar ruanganku, aku menghela nafas pelan, rintik-rintik salju terus menghambur turun teratur dibalik kaca jendela, jemari-jemariku mulai lancar mengelus cepat huruf-huruf yg tertempel dikeyboard,

sebelumnya, Perkenalkan aku Kim Ryeowook imnida, 25 tahun dan pekerjaanku.. aku tidak bekerja, setiap hari aku hanya menghabiskan waktu didepan benda tak bernyawa bernama komputer dan menuangkan apa-apa yang ku pikir itu patut kubiarkan orang lain menikmatinya,
yupz,
aku seorang penulis novel, setidaknya pekerjaan  itu resmi kusandang semenjak 5tahun silam,
 aku hidup hanya dengan namja dongsaengku, dia Kim Kyuhyun berumur 5tahun dibawahku,


Ryeowook POV end


POV normal



"hey Kyu, hyungmu ada diatas..?" tanya seorang namja bermata sedikit sipit dengan kacamata terpasang ditempatnya menambah kesan tampan,
kyu mendongakkan kepalanya sedikit mengalihkan pandangannya dari layar game portablenya,

belum sempat kyu menjawab pertanyaan namja itu tiba-tiba dari ujung tangga Ryeowook terlihat tengah memamerkan senyum manisnya,
"Kibum hyung, naiklah," ajak Ryeowook sambil menaiki anak tangga kembali ke ruangannya diikuti Namja yang ternyata bernama Kim Kibum itu, meninggalkan Kyuhyun yang kembali tengah berkutat dengan benda ditangan terduduk santai di sofa berwarna krem itu, dia benar-benar tidak terlalu peduli dengan kedatangan teman hyungnya atau lebih tepatnya tambahan anggota keluarganya kalo saja dia memberi restu untuk hyung dan Namja itu untuk menikah,
bukannya dia tidak suka dengan Kim Kibum tapi dia punya alasan tersendiri untuk membencinya, alasan yang mungkin bisa menghentikan perasaan cinta hyungnya
alasan yang ada saatnya nanti dia memberitahukan pada hyung tercintanya.

.


"jadi bagaimana.? apa Mr. Park bersedia menerbitkan itu.?" tanya Ryeowook ketika dia baru saja terduduk kembali didepan komputer yang mungkin sangat jarang dimatikan ...itu,
Kibum membolak-balik setumpuk kertas tanpa cover dan memandangnya dengan sedikit iba,
"mian wookie- Penerbit itu mengatakan ceritamu kali ini kurang bernyawa"
ryeowook menghela nafas sebentar, sedikit rasa heran terbersit dikepalanya, pasalnya 2buku sebelumnya dia merasa itu tanpa halangan berarti ketika merilisnya,
"kita mungkin butuh penerbit lain yang lebih berotak kali ini wookie" lanjut Kibum, tangannya mulai membalik-balik kumpulan arsip potongan koran berisikan berita tentang kesuksesan sahabatnya itu dengan tatapan yang sulit diartikan,
"mungkin itu memang karya yang buruk Kibum,"
namja didepan ryeowook langsung tersenyum sedikit
‎"kau hebat, kau sangat hebat..mungkin saja kali ini aku yang tengah gagal menjadi tukang editmu"
"aku tidak bisa apa-apa tanpamu Kim Kibum"
"hey.! harusnya aku yang mengatakan itu Ryeowook Jhagy," kata-kata Kibum terakhir sukses membuat kedua pipi lucu Ryeowook sedikit memerah,

"ah, aku harus menyiapkan makan malam, setelahnya aku harus menemani kyu," ucap Ryeowook dengan sedikit tergagap mengalihkan pandangan matanya yang entah sejak kapan tengah membalas tatapan lekat namja dengan senyum mematikan didepannya,
"jadi kapan aku bisa membaca ini" tanya kibum sebelum ryeowook melangkah keluar,
"kau bisa membacanya sekarang, itu hampir selesai," jawab ryeowook kembali mengambil langkah besar menuju dapur,

"the half of my future" gumam kibum membaca sebuah judul yg bahkan pengetikannya masih belum terlalu sempurna sambil memainkan mouse biru kecil,
"sempurna, selalu begitu.." bisik Kibum dengan nada yang lagi-lagi sulit diartikan.



at dapur



Ryeowook dengan cekatan langsung mengikat tali celemek hijau dan memulai aksinya didapur, satu-satunya tempat kesayangannya setelah ruang komputernya tentu saja,
pisau tajam itu langsung mengiris dengan rapi setumpuk selada air dan beberapa sayur pelengkap salad lainnya,

dia tidak sedang berminat memasak berat malam itu, lagipula semangkuk salad tetap harus ada dimeja makan sekalipun itu berujung hanya dia sendiri yang menghabiskannya, -kalau tidak ada Kibum dirumah tentu saja-
Kyuhyun memang tidak terlalu suka sayuran, hanya kalau tidak untuk membuat hyungnya tersinggung saja dia mau mencicipi campuran selada, wortel dan beberapa bahan lain dan tentu saja saus krem sedikit asin yang menurutnya lebih bagus ketika digunakan untuk mencocol biskuit keju,

"Kibum, makan malam siap," teriak ryeowook masih dengan celemek terpasang manis dibadannya,
dia langsung mengedarkan pandangan ketika didengarnya sahutan ringan dari ruang atas
Ryeowook mengedarkan pandangan ke ruang televisi, tempat dimana biasanya selalu digunakan dongsaeng manjanya menghabiskan waktu sepulang kuliah tentu saja dengan pacar setianya, PSP.!

"kyu....kyuhyun..." teriak Ryeowook, langkahnya reflek terarah ke pintu menuju danau belakang rumahnya yang setengah terbuka itu,
sepi..
kakinya terus melangkah menuju bangku kosong dibawah temaramnya lampu taman kecil itu,
aroma malam danau dan titik-titik salju menyentuh permukaan wajahnya, membuat Ryeowook sedikit bergidik dingin,

"kyu..." panggilnya lagi, tapi tetap tak ada suara apapun, hanya derit pohon disekitar danau yang menyahut dalam sepi,
mata Ryeowook terpaku ketika sebuah benda hitam , benda yang ia tahu sangat berharga untuk dongsaengnya itu tergeletak diatas sebuah sampan yang masih tertambat dipinggir,

entah sebuah dorongan darimana, tangannya dengan pelan menggeser sampan kayu itu membuat air yang dari tadi tenang dan terlapisi es beku karena suhu yang makin menanjak turun menjadi sedikit retak karena pergerakan benda diatasnya.

"KYUUUUUU...!!" sebuah lengkingan sangat keras dan panik keluar dari mulut Ryeowook, begitu mengetahui sesosok manusia tengah tertelungkup kaku dibawah sampan, tangannya menarik tubuh kyu yang basah kuyup dan setengah membeku ke atas dak, dengan nafas memburu dia langsung menekan-nekan dada kyu, mencoba mengeluarkan air dan menempelkan bibirnya diatas bibir kyu yang membeku, memberinya sebuah nafas buatan, namun sepertinya semua terlambat.

------------------------------------------------------------------------------------------------

"Wookie, sampai kapan kau akan begini.?" tanya Choi Siwon, namja tinggi dan tampan -hampir sempurna- yang juga sahabatnya, tangan Siwon memegang erat tangan Ryeowook berusaha menyalurkan sesuatu,
"aku baik-baik saja Siwon, aku hanya merasa ini kesalahan yang tak akan bisa ku ampuni," jawab Ryowook, mulutnya terpasang senyum manis, ditengah wajahnya yg kian tirus
‎"ini sudah 2 bulan semenjak kematian Kyuhyun dan jelas ini bukan kesalahanmu, dan kau tetap menanggap dia itu tetap ada disini,?" sebuah pertanyaan sedikit membuat mulut Ryeowook kelu untuk menjawabnya,
"kau tidak melihat aku baik-baik saja hah.?" ulang Ryeowook lagi, dirinya berjalan menjauh dari teras meninggalkan Siwon terduduk sendiri dan langsung menyalakan komputernya,
"kau setiap pagi membuat dua sandwich tanpa sayuran sedang dirumah ini kau hanya sendiri, memasukkan baju-baju kyu yang bahkan masih rapi ke dalam mesin cuci, mencucinya-lalu menyetrikannya, apa itu yang kau sebut baik-baik saja.?"
serentetan pertanyaan mematikan keluar dari namja ditinggi dibelakangnya membuat Ryeowook benar-benar tersudutkan tanpa arah,

matanya sedikit menggenang,
dia tau, dia sadar semua yang dikatakan Siwon itu benar, tapi dia juga hanya terus berharap semua yang dilaluinya 2bulan terakhir hanyalah serentetan kalimat dalam novel karangannya




tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar