Jumat, 24 Februari 2012

ff//''healing series''//SiBum vers.

Pair : Choi Siwon x Kim Kibum
Cast : all couple suju


Sembuh bukan hanya tentang obat, tapi juga hidup.

Siwon POV

Aku Choi Siwon, putra ke dua dari tiga bersaudara dari pemilik Hyundai perusahaan mobil yg tidak perlu diragukan lagi kekayaannya,

apa aku bermaksud menyombongkan diri.?
tidak, karena sejujurnya kalau saja bisa memilih aku ingin menjadi namja biasa saja, dan yang terpenting bisa mendapatkan kasih dari kedua orang tuaku..

klise bukan.? alasan klasik dari setiap anak yg terlahir sepertiku, itulah kenapa aku terjebak dg mulus dalam dunia hitam..

karena aku menginginkan lebih..
harus kuakui perhatian dari Leeteuk hyungku dan dongsaengku Kyu tidak bisa memuaskan rasa perhatian yg ku terima, aku terus saja kehausan..

dan butir-butir kecil pil ekstasi adalah pelepas dahagaku,

2 tahun terjebak didalamnya benar-benar membuatku sedikit kehilangan kewarasan,
jelas saja keluargaku tidak tau hal ini-

kalau mereka tau hal ini dari dulu, mungkin mereka akan langsung membunuhku,

"choi siwon, sapu yang bersih.! kau disini bukan untuk bermanja-manja seperti dirumahmu.!" bentak namja berambut sedikit pirang berumur mungkin 3-4tahun diatasku,

dia mentorku,
"yunho hyung.! ini bahkan masih pukul setengah lima, tapi kau terus memaksaku menyapu dan menyapu setiap pagi, tempat apa ini sebenarnya.!" bentakku dengan nada kesal,

kulihat dia hanya tertawa sinis,
"ini memang neraka untuk setan narkoba sepertimu Choi Siwon.! menurut atau kulaporkan kau ke Teukkie hyungmu.!" hardiknya cepat,

aku hanya bisa mengutuk dalam hati,

ya.aku memang tengah berada di sebuah tempat penyembuhan, Teukkie hyung yang memaksaku masuk dengan jaminan dia tidak akan mengatakan keadaanku ke appa dan umma yang kebetulan saat ini tengah berada diluar negri untuk urusan bisnis,

dan ini hari ketigaku disini, belum ada perubahan berarti,
karena memang aku belum terlalu menjadi pecandu obat itu meskipu aku telah mengenalnya dalam waktu yang tidak sebentar,

setiap hari, metode seperti inilah yang katanya bisa menyembuhkanku,

bersih-bersih, olahraga dan juga Gereja yang tak pernah luput setiap pagi dan sorenya,

.

"key..apa kau benar-benar tidak mengantongi sedikitpun.?" tanyaku pada teman sekamarku yang kebetulan baru masuk hari ini,

dengan nada sedikit menggigil aku terus saja meminta 'kau tau apa' padanya,

"aku tidak membawa hyung, sebelum berangkat tadi appaku menggeledahku dengan sangat teliti," jawabnya mulai sedikit kebingungan,

"aayolah key, kau pasti pintar menyembunyikan.." rayuku lagi,
"andwae hyung.! kau sudah seminggu bertahan disini, kau pasti bisa hyung.!" ucapnya dg penuh semangat,

tubuhku terus saja menggigil, bahkan terasa semakin cepat, aku benar-benar membutuhkannya.!

Persetan dengan ancaman teukkie hyung,
aku hanya sedang haus sekarang.!

"AAAARRGGGH..!!!" tak puas hanya dengan menggigil akhirnya aku berteriak dengan sangat kencang,

tak kupedulikan key yang tengah ketakutan diatas tempat tidurnya,
"Yunho hyung..! keluarkan aku..!"
ku gedor-gedor terus pintu kamarku yang memang selalu dikunci dari luar ketika malam datang,

aku benar-benar tak bisa lagi berpikir apapun,
yang kurasakan hanyalah rasa haus dan sakit seperti menggigiti hingga tulang sum-sum-ku,

"ya kalian..!! apa kalian bosan hidup...keluarkan aku, aku haus..!" rancauku masih dengan tangan memukul-mukul daun pintu berwarna coklat itu,
kakiku melemas hingga akhirnya aku merosot terjatuh dilantai,

"hyung, bertahanlah.." bisik key sambil memelukku,
samar kulihat matanya memerah dan air keluar dari ujung sana,

"kau tau key, ekhhmm-----hyung, aargh-----hyung haus, tapi mereka...mereka tidak mau mem--membuka pintu ini, bantu hyung key" ucapku terbata dengan sedikit kesadaran yang mungkin masih bisa kuPertahankan

"kau bisa bertahan hyung, berjuanglah"
melihat mata rubahnya semakin deras mengeluarkan air, membuat sesuatu didalam sana sedikit menghangat,

tanpa peduli namja yang tengah didekapku ini menggigil takut atau karena terisak, yang pasti aku tidak bisa berhenti mengencangkan tautan tanganku dilehernya,

"kyu..kyuhyun, maafkan hyung, hyung janji akan sembuh, hyung janji.." kataku dengan suara terseok-seok,

aku terus mendekap key,
hingga tanpa kusadari aku tengah berjalan dituntun tangan mungil key menuju ranjangku,

mataku sedikit memburam, ketika sebuah selimut membungkusku hingga sebatas leher,

.

"Siwon..perkenalkan, ini Kibum pembimbing barumu yang akan menggantikan Yunho hyung selama dia cuti disini,"
kuacuhkan celotehan Changmin -pemilik tempat ini- dan juga sesosok namja yang tengah berdiri didepanku,

"kibum, jaga dia..ini adalah Choi Siwon yang kuceritakan padamu kemarin" kata changmin lagi ke namja disampingnya

‎"ne hyung, aku akan berusaha.." jawabnya, suaranya sangat pelan.

dia itu namja atau bukan sih.! kenapa lemah-lembut seperti itu.!

"ya kau.! siapa suruh kau mematikan Playerku.!" bentakku kasar ketika kulihat dia menekan tombol di i-pod.ku dan seketika itu juga suara khas Green Day terhenti berputar,

"sekarang waktumu ke Gereja Siwon-ssi"
aku sengaja memasang lagi head phone yang tadi telah dilipat manis olehnya,
"aku tidak mau.!" bentakku lagi, kali ini nadanya tidak kalah kencang dari yang pertama,

kulihat dia hanya menghela nafas pelan dan mengambil duduk tepat disampingku,

sekian detik keheningan menyelimuti kabut sore menjelang malam yang terasa semakin indah di ufuk barat,

hei.! dia tidak memaksaku.?

"ya.! kenapa hah.!" tanyaku dingin sedikit memandang wajahnya yang tengah khidmat menikmati serpihan garis matahari dilangit,
"kenapa apanya.?" dia malah balik bertanya,

"kenapa..kenapa tdk memaksaku ke gereja hah.?" cercaku

‎"kau tau Siwon-ssi, kau lihat betapa indahnya langit di sore hari.? bukan karena itu saat matahari terbenam, tapi karena appa.ku tengah terduduk manis disana setelah seharian lelah berkeliling surga.."
aku memang tidak berniat mendengar ceritanya, tapi entah kenapa aku ikut mendongakkan kepalaku juga ke langit yang kibum tunjuk,

memang indah, kenapa aku baru menyadarinya.?

"kau punya appa Siwon-ssi.?" tanyanya membuatku sedikit kikuk,
"hmm.." aku cuma mengguman pelan, benar-benar tak ada niat merespon dan mengikuti kemana arah pembicaraan ini,

"ini pertama kalinya hyungku mengizinkan aku bekerja..kau tau rasanya Siwon-ssi.? perasaanku benar-benar sangat bagus, akhirnya aku bisa membantu hyungku"

"apanya yang enak bekerja.?" tanyaku dalam hati,
otakku masih terlalu angkuh untuk mau berakrab ria dengannya,
meskipun aku bahkan merasa nyaman sekarang,

siapa dia, kenapa mendengarkan ceritanya membuat sesuatu dihatiku bergejolak damai.?

"Siwon, gwenchanayo.? hyung merindukanmu," teriak Leeteuk hyung ketika kakinya baru saja memasuki kamarku,
benar-benar sebuah kejutan untukku, setelah sebulan tepat terkurung disini, akhirnya dia mengunjungiku juga,

"hyung, kenapa baru datang." ucapku sambil bergelayut manja dipelukannya,
"mian ne, hyung sibuk mengurus kerjaan, kau tambah gemuk dan manja eoh.?" celetuk Leeteuk, tangannya mulai mengeluarkan beberapa makanan kesukaanku,
belum sempat aku menjawab tiba-tiba Kibum datang menghampiri kami,

"dia anak baik hyung, makanya sekarang lebih gemuk, mian menggaggu, aku Kim Kibum yang menggantikan Yunho hyung disini," Kibum membungkukkan badannya ke arah Teukkie hyung,

mendengarnya menyebut aku gemuk, iseng-iseng aku memasang muka marah menatapnya,
"ya Kibum.! harus berapa kali kubilang, aku ini sexy bukan gemuk.!" omelku dengan nada sedikit tinggi,

tapi bukannya dia membalas teriakanku malah sengaja memasang wajah menggemaskan

kau mau menggodaku ato apa Kibum.?

"mian hyung...." kalimatnya terhenti membuatku sedikit merasa tidak enak hati,
"tapi jujur kau masih kalah sexy dariku," lanjutnya lagi nakal,
membuat aku dan Leeteuk hyung sontak tertawa keras,

.

"kalian sangat akrab yah ternyata," kata hyungku ketika pagi berikutnya aku dan Leeteuk hyung tengah melahap sarapan disebuah kafe,
Changmin mengizinkanku keluar karena hyungku memang yang meminta itu, dia sengaja meliburkan diri hari ini dengan alasan ingin menemaniku keluar,

"maksudmu siapa.?" tanpa menghentikan acaraku mengunyah Sandwich isi tuna, rasanya benar-benar enak, mungkin karena ada hyungku didepanku hehe

"dia Kibum," sahutnya singkat,
senyumku langsung terkembang mendengarnya menyebut nama itu,
"dia berharga hyung,"
"ne,hyung bisa lihat itu, kulihat dia anak yang manis"
aku tersenyum simpul mendengarnya,

ne, dia tidak hanya manis, tapi dia juga yang menyembuhkanku, melebihi tempat itu,


dia yang sangat berharga disetiap waktuku yang kadang terasa sangat menyiksa, memelukku disaat aku merasa hampir sekarat.

meskipun dia hanya beberapa jam menemaniku, tapi itu tidak mengurangi makna berharga itu..

Key bahkan mengatakan aku lebih manis sekarang, ah dasar bocah itu.

"kata Yunho hyung, kau bisa keluar beberapa minggu lagi Siwon-ssi,"
katanya ketika kami tengah menikmati satu cup ice cream disebuah kafe,

aku menggeleng kepala pelan,
"sudah berapa kali aku bilang Kibum, berhenti memanggilku dengan embel-embel ssi," perintahku,
dia hanya tersenyum renyah,
"ne, Siwon hyung"
"anni.."
"lalu.?" matanya mengerjap bingung,
"panggil aku jhaggy ne.."
sebuah seringaian kecil perlahan terbentuk di senyumku,
"kau manja sekali eoh.."
aku cuma tersenyum kecil,


.


"appa..! umma..! kalian pulang juga..! aku sangat merindukan kalian.." Aku langsung menghambur kepelukan mereka ketika keduanya baru saja sampai malam itu, tak kuhiraukan Leeteuk hyung yang terus berdecak melihat sikapku yang benar-benar seperti anak kecil,
"hyung, yang magnae disini kan aku, kenapa kau yang bersikap sangat manja seperti itu.." protes kyuhyun dg muka cemberut langsung melempar PSP ke atas sofa,

appa dan umma cuma bisa tertawa melihat tingkah kami,
"sini kyu, umma merindukan kau jhaggy, dan kau siwon...biasanya kau tidak pernah seceria ini ketika menyambut appa dan umma pulang,"
"sepertinya anak kita yang paling tampan ini sedang bahagia jhaggy," timpal appa.ku menanggapi komentar umma,

"jhaggy, ada apa dg dongsaengmu ini.?" tanya umma, ketika akhirnya Teuk hyung menghampiri kami yg tengah brkumpul di ruang tivi,

kulihat dia hanya tersenyum kemudian menatapku penuh arti, dengan sigap aku langsung membalas tatapannya
dengan pandangan mengancam,
kurasa dia tau maksudku,
"siwon baru saja mempunyai namja chingu umma, jadi dia bertingkah seperti itu,"
seketika kurasakan wajahku memerah, tak ku sangka dia akan mengatakan itu,
"mana ada yang tertarik dengan siwon hyung yang galak itu" teriak kyu yang kembali tengah berkutat dengan game portable jeleknya,

dasar magnae kurang ajar, kalau tidak ada appa dan umma sekarang pasti sudah ku bunuh kau.!

"iyakah siwonnie.? siapa.? tapi kau harus tetap konsentrasi dengan kuliahmu ne.?" pesan ummaku benar-benar membuatku malu untuk menjawab,

sekarang aku baru tau kalau ternyata aku mempunyai umma yang sangat manis, juga appa, teukkie hyung dan tak ketinggalan magnae kyu, meskipun dia sering membuatku jengkel tapi aku tau dia anak yang baik.

terimakasih Tuhan, telah menciptakan Kibum untukku,
dia benar-benar makhluk terindah yang pernah kau ciptakan.

-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar