Minggu, 20 Mei 2012

The half of my future part.5

Teman bukan hanya untuk dia yang berjalan, bernafas dan terlihat..

Title : The half of my future part.5
Cast : Kim Yesung , Kim Ryeowook , Choi Siwon , Kim Kibum , Kim Kyuhyun , Lee Sungmin , Leeteuk Kangin , Lee hyukjae , Donghae , Zhoumy
Rated : T

Genre : Romance, mistery, Horror



Semilir udara pantai mengalirkan hawa dingin yang tak bisa siapapun untuk tidak semakin mengeratkan apa yang kini mereka tengah kenakan..
begitu juga ketika tubuh kecil ryeowook harus berjalan sendiri kembali ke pondok, berkali-kali tangannya saling menggosok diudara, berharap kehangatan muncul darinya..
perlahan otaknya kembali memutar bagaimana saja dan apa isi dari percakapannya dengan leeteuk, tentang kisah misterius di mercusuar yang memang telah terjadi beberapa puluh tahun lalu dan semua..semua berawal dari pondoknya.!
pondoknya yang dari kejauhan terlihat sangat indah dengan dinding putih menjulang menerobos hijaunya warna pepohonan sekitar dan juga perpaduan birunya laut dan biru berarak putih di langit,


flashback on

"dulu, sepasang kekasih bernama yesung dan donghae hidup bersama dibawah mercusuar itu, mereka hidup sangat bahagia-mereka pasangan serasi dan sangat kompak, tapi semua berubah ketika eunhyuk datang dalam  
kehidupan mereka."
leeteuk menerawang jauh sebelum melanjutkan ceritanya,
"lalu, adakah hubungannya dengan pondokku.?" tanya namja didepannya dengan raut muka penuh keingin tahuan,
ya..wajar saja jika namja kecil itu semakin bingung sekarang, semua terlalu kusut untuk dijadikan sebuah mistery.!
leeteuk kembali menyesap kecil kaleng birnya sebelum melanjutkan kisahnya
"kau masih belum mengerti .?" ryeowook hanya menggelengkan kepalanya pelan, sepertinya otaknya sedang terlalu lambat mencerna sekarang- salahkan saja pada bir-bir yang berhasil dia tenggak malam itu , sekalipunn tidak memabukkan-tapi bir tetaplah bir bukan.?
"donghae mati disana- yesung terlalu kalap mata saat itu, sebenarnya pondok itu adalah milik eunhyuk, dan detik dimana terjadi pembunuhan itu adakah detik dimana donghae mungkin tengah sedikit mendinginkan hati pasca pertengkaran hebatnya dengan yesung.."
"dan pembunuhan itu terjadi.?" potong ryeowook cepat

‎"seperti yang kita tahu.."
"lalu eunhyuk.?" rasa penasaran ryeowook terlalu memuncak sekarang hanya untuk memberi waktu namja cantik didepannya menghela nafaS,
"eunhyuk yang tidak menerima itu berniat membalas dendam pada yesung, tapi semu...a malah berubah naas pada dirinya, yesung terlalu kuat untuk diserang..dan eunhyuk, keesokan paginya ditemukan tergantung disebuah mata tombak yang terpaut dengan rantai besi besar pembunyi lonceng mercusuar.."
kedua makhluk tampan itu terlihat hening sekarang, terlihat menyelami pikiran masing-masing,
ryeowook masih mengingat bagaimana mata tombak besar itu masih tetap tergantung mengerikan ditengah-tengah ruangan sempit dibawah mercusuar, ketika pertama kali dia mengunjungi yesung di meracusuar itu..
"bagaimana dengan yesung, leeteuk-ssi.?" ryeowook bertanya dengan nada penuh harapan entah apa, sebuah nada ambigu yang terlalu komplit untuk ceritakan,
"karena tidak tahan akhirnya dia terjun melewati 
teras kecil dipucuk mercusuar yang biasa digunakannya untuk melihat situasi jarak jauh itu,
"se tragis itukah?" ucap ryeowook dengan sedikit ternganga.

flashback off


... batu-batu kecil disepanjang jalan sepertinya memang menghalangi langkah-langkah kecil ryeowook, hingga tak henti-henti kakinya menendang ringan itu,
"yesung hyung" bisiknya pelan, otaknya terlalu penuh sekarang, setelah semua apa yang dia ketahui , apa yang dia lalui..sekalipun itu tidak sepenuhnya dipercayainya, tapi semua telah terjadi dan sekarang dirinya hanya terlalu lelah dan ingin secepatnya mengakhiri ataupun memulai apa yang masa depan tentukan untuknya.

setibanya di pondok, segera saja dihempaskan tubuhnya kasar keatas kursi rotan, matanya ingin terpejam.. dan berharap semua yang sekarang mengendap di otaknya hanyalah sebuah mimpi dan ketika esok pagi datang maka semua yang menghilang akan kembali,
otaknya terus melayang matanya menatap kosong ke arah pantai
sayup-sayup terdengar dentingan Chopin etude yang terbawa semilir angin malam pantai,
sebuah penggandaan kenormalan untuk sebuah waktu yang terhenti.. mengalir..dan terus mengalir mengigit hati siapapun yang tengah merasuki alam mimpi menyi...sakan sebuah anak sungai tak terlihat..



####



"annyeong.." ucap ryeowook sedikit berteriak sambil sesekali melongokkan matanya mencoba mencari cahaya kehidupan didalam pondok hijau yang terlihat sepi itu,
entah dorongan dari mana yang membawa ryeowook pagi itu sampai didepan pondok sosok misterius yang leeteuk bilang hanyalah orang gila itu,
kakinya hampir saja melangkah pergi kalau saja sesosok namja jangkung dengan rambut panjang sedikit memerah segera melongokkan kepalanya pelan,
"masuklah," ajaknya singkat seakan tau kalau namja mungil didepannya memang mempunyai tujuan dengannya,
ryeowook hanya terpaku ketika kakinya baru saja melangkah masuk ke pondok gelap itu,
matanya menangkap tumpukan-tumpukan manekin tanpa mata yang teronggok hampir memenuhi ruangan kecil itu,
"duduklah, akhirnya kau datang juga..dia lama menunggumu.." ucap si namja jangkung tanpa memandang ke arah ryeowook , tangannya kembali... mulai kembali menjahit mata-mata disetiap manekin buta itu,
"zhoumi-ssi, siapa yang anda maksud tengah menungguku.?" setelah terdiam beberapa saat, ryeowook akhirnya membuka suara,
tangannya menarik kursi rotan kosong dan segera mendudukkan dirinya disana,
"tidak ada yang bisa dia lakukan selain setiap hari merongrongku menemuimu untuk mengatakan ini, dia benar-benar menggangguku..kau tau itu.?"
suara serak zhoumi mengisi keheningan yang beberapa detik lalu tercipta, matanya tak beralih sedikitpun dari jarum-dan bola-bola mata hitam kelam yang berjumlah ratusan itu,
didepannya , ryeowook benar-benar terpaku mencoba menggunakan akal sehatnya sebisa mungkin,
"ayo katakan.! kenapa hanya diam..dia datang"
‎"bisakah jangan seperti ini zhoumi-Ssi, apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang kau maksud.?" ryeowook bertanya dengan suara teramat pelan, seakan apa yang hendak dia ucapkan adalah sesuatu yang tabu,
"dongsaengmu...kau tidak melihatnya.? ...dia tengah memandangimu disana.." tangan panjang zhoumi terulur ke arah kursi rotan kosong disebelah ryeowook, matanya bergerak-gerak cepat , terlihat sedikit mengerikan belum lagi ditambah pakaian yang tengah ia kenakan, menambah kesan mengerikan itu,
"kyuhyun.? apa dia tengah disini.?" tanya ryeowook pelan, pandangannya memaku di kursi rotan disebelahnya yang memang terlihat kosong.
jelas saja ryeowook tak dapat melihatnya, dia manusia normal bukan, dan berbeda dengan namja kangkung bersurai merah didepannya yang memang mempunyai kelebihan berhubungan dengan dunia lain, dan tentu saja berbicara dengan mereka,
itulah kenapa..sosoknya terlihat aneh, dan penduduk sekitar menganggapnya gila,
"dia ingin memberitahumu sesuatu.."


.



tiga hari berlalu dan sekarang seorang namja mungil tengah sibuk mengeratkan jacket coklat miliknya ketika udara malam pantai kembali menusuk dan mulai menyapa pori-pori kulitnya, tangan nya kembali ...terselip hangat diantara lipatan saku jacket, matanya sedikit mengintip ke arah dalam mercusuar yang memang terlihat gelap, sejak kenyataan yang diketahuinya tentang yesung beberapa pekan lalu ini adalah detik pertama ryeowook kembali mendatangi mercusuar, entah keinginan apa yang melandasi keinginannya malam itu,
tangannya mendorong pelan gagang pintu berwarna merah yang terasa sangat dingin,
tidak terkunci ,
udara pengap langsung menyergap indra penciuman namja manis itu pertanda terlalu lama ruangan itu tidak pernah terjamah siapapun,

seketika sekelebat bayangan tentang sepercik kenanganya dengan yesung kembali memenuhi ruangan itu,
tentang kaleng-kaleng bir kosong berserakan didepan perapian
, tentang dekapan hangat yesung di depan perapian ketika dirinya tengah kedinginan,  tentang alunan-alunan klasik yang keluar dari sebuah radio hitam didekat perapian, dan juga tentang bingkai-bingkai yang berjejer manis di dinding ujung tangga, semua masih sama ditempatnya seperti ketika awal dia memasuki mercusuar itu ...dimalam gelap dan gerimis,
semua masih lengkap ada bersama bayangan itu, hanya menghilangkan namja chubby bermata biru bernama yesung saja-

"apa dia terlalu mendekap jiwamu ryeowook-ah?" perlahan dari arah dapur muncullah sesosok namja tinggi dengan seringaian kentara di wajah manisnya,
"kibum.." sahut ryeowook cepat setelah mengetahui siapa sosok yang tengah berada dihadapannya,
langkahnya perlahan mundur ketika tangan kanan kibum mulai memainkan pisau yang kilaunya tersamarkan oleh cahaya ruangan.
"lama tidak berjumpa ryeowook, bagaimana kabar mu dan juga karya-karya hebatmu itu eung.?" seringaian kibum perlahan berubah menjadi tatapan mengerikan yang intens,
"aaapa yang kau lakukan disini.?"
tanya ryeowook dengan sedikit tergagap, sebuah perasaan buruk perlahan menghampirinya, sosok didepannya tak pernah dia melihat semengerikan itu ketika beberapa tahun dia bersamanya,
kakinya terus melangkah mundur diikuti langkah kibum yang... semakin mendekat-
"aku ingin bermain-main denganmu manis," bisik kibum tepat di telinga ryeowook ketika tubuhnya berhasil mengunci tubuh kecil ryeowook yang terpojok di dinding dekat tangga,
tangan panjangnya dengan lihai memainkan pisau hitam itu dileher ryeowook, memberikan sensasi-sensasi kengerian tersendiri bagi namja manis itu,
"apaa maksudmu hah? jangan bercanda kibum, ini tidak lucu.." sergah ryeowook dengan nafas sedikit tertahan, tubuhnya benar-benar bergetar setelah benda dingin itu menyentuh kulit lehernya dan bermain-main disana,
ini benar-benar bukan kibum yang dia kenal.!

ya tuhan, apa lagi yang akan terjadi ini..desah ryeowook dalam hati, sebuah ketakutan menjalari tubuhnya kini
"aku hanya ingin kau merasakan bagaimana menjadi bagian yang tak diinginkan, tapi itu akan terlalu membuang-buang waktumu bukan..penulis hebat.!" sedikit tekanan nada di akhir kalimat itu yang membuat mata ryeowook segera terbelalak kaget,...
akal sehatnya masih belum bisa mencerna yang sekarang tengah ada didepannya,
"apa yang kau inginkan.?" tanya ryeowook pelan, sekarang dia mulai bisa mengatur nafasnya yang tadi sedikit tersengal ketika pisau dingin kibum perlahan menjauh dari lehernya, dan berpindah tempat bermain-main di lengan kiri ryeowook,
"aku.? kau bertanya apa yang ku inginkan eung.? aku ingin kau lenyap.."

"ahh.." sebuah lenguhan kecil lolos dari bibir ryeowook ketika dirasanya pisau yang tengah dimainkan kibum sedikit mengiris kulit lengannya,
"kita ini berteman kibum..apa kau amnesia untuk itu.? kau lupa bahwa dulu kita saling mencintai.?" sealir cairan merah perlahan menjatuhi lantai gelap mercusuar,

"berteman.? saling mencintai.? apa aku terlalu sukses bertahun-tahun memainkan peran didepanmu penulis hebat.?"
mata ryeowook tak bisa menyembunyikan ketakutan,
dan sebuah hantaman besar seperti tengah mengenai kepala dan hatinya sekarang ...seiring dengan pengakuan kibum yang terakhir,
"kau terlalu hebat untuk menjadi temanku ryeowook, kau pikir- kenapa novel ketiga mu dulu pernah ditolak oleh mr.park dulu.? dan juga..." kibum kembali menyeringai sebelum kembali melanjutkan perkataannya,
"apa yang kau ketahui lagi.." tanya ryeowook cepat, tak lagi dihiraukannya pisau kibum yang masih setia menari-nari di lengan putihnya,
"kyuhyun,"
"kyu.?"
"ya..dongsaeng jeniusmu itu, kenapa mati dengan begitu cepat.? kau tidak pernah berpikir aku yang telah membunuhnya manis.?" dada ryeowook benar-benar bergemuruh kencang sekarang, setelah tadi dia merasakan sebuah hantaman keras dihatinya, maka sekarang, bisa dipastikan dia tengah merasakan
sebuah ledakan keras tengah memenuhi otak dan hatinya, sebuah perasaan hancur- yang datang dengan terlalu awal, bertumpuk dengan kehancuran-kehancuran sebelumnya yang juga belum selesai dia menyembuhkannya, semua terasa benar seperti dia te...ngah terjebak di dalam setumpuk karangan novel yang tak diketahui kapan waktu berakhirnya,
"kau.." mulutnya tak bisa lagi mengeluarkan berbagai separah yang telah bergejolak dihatinya,
semua separah terburuk mungkin tak lagi dapat mengungkapkan apa yang tengah dia rasakan,
"kalian berdua benar-benar menyedihkan, kau, merebut tahta seorang penulis jenius dariku dan menghempaskanku menjadi pengedit tak bergunamu, dan kyu! aku membenci bocah itu dari awal- dia terlalu pintar membaca semua gelagat burukku.." penjelasan panjang kibum langsung mengaburkan pandangan mata ryeowook, perlahan air mata bening menetes disana,
"kau..!!...apa aku memang sebodoh itu.?" pertanyaan ryeowook hanya memancing seringaian kembali muncul di wajah dingin kibum..
wajah ryeowook yang tengah menahan marah benar- benar membuatnya semakin ingin menyiksanya...detik ini adalah detik yang sangat di tunggunya selama bertahun-tahun dengan berdalih pada topeng manis yang dengan sukses dia tunjukkan pada dunia, termasuk pada namja manis bernama ryeowook itu.
perasaan iri terhadap kesuksesan ryeowook sebagai penulis ditambah penolakan kyuhyun untuk menerima dirinya menjadi anggota keluarga mereka benar-benar membutakan  jiwanya..menuntunnya dalam sebuah dendam yang terencana dan sangat mengerikan, dan sepertinya semuanya telah hampir berjalan dengan sangat sukses...tentu saja namja berwajah dingin itu tak mungkin menjalankan script iu sendirian.....ada dia, yang juga mempunyai tujuan sama dengannya.






tbc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar