Minggu, 27 Juli 2014

A.B.S.E.P

Ia adalah awal, dasar dari adanya kehidupan. Setidaknya beberapa nyawa memang hadir dari keberadaannya.
Ia adalah yang terus mencicipi segala umbi, memeluknya dalam gundukan berarti setelah ia relakan pucuk baru menjulang menggapai ibundanya.

Tentang satu petak kanvas yang tercoreng banyak sapuan kehidupan. Tentang satu bentang alas yang menyemai jutaan mikroba dalam lumatan energinya. Akankah engkau sadar kawan, ia terbiasa dalam pijakan, ia terbiasa dalam kungkungan imortal molekul dasar alam.

Dan ia yang memahami tentang adanya pengasingan juga kesepian lebih dari siapapun di semesta raya ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar