Minggu, 29 Januari 2012

sorry i'am psycho//ff//part 1 of?

Author : Renai Izumi
Genre : perang2an XD
Rated : M [buat sadisme]
Cast : Kim Ryeowook
Kim Yesung
Luna
etc
Warning… YAOI…!
==============================================
ryeowook POV
ketika aku memilihmu untuk menjadi bagian dari kisahku ,
maka aku akan mendapatkan itu..
APAPUN CARANYA..!
”kim ryeowook , kau belum pulang ?” sapa seorang namja tinggi mengagetkanku yg tengah duduk manis dibangku taman sekolah . dia yang tak lain adlh teman sekamarku diasrama ,
“kau duluan saja siwon hyung, aku masih ada urusan di perpus” jawabku sambil tersenyum manis
“baiklah, aku duluan-” jawabnya seraya pergi meninggalkanku kembali sendiri ,
udara dingin dimusim salju semakin kencang bertiup membuatku mengeratkan jacket kuning kesayangan ini ,
perlahan ku tapaki jalan yg berselimut tipis salju..
“sepi..” gumamku ketika ku edarkan pandangan ke dalam ruang penuh buku itu dan ….. tak ada orang sama sekali..!
dg sedikit berderap , kuberanikan diri untuk menilik keadaan disetiap baris rak-rak buku,
“apa ini hari libur..?” bisikku pada diri sendiri ,
dan
dg reflek kakiku terhenti ketika sampai di rak paling ujung.
*
“aku akan mengatakan itu nanti oppa, semoga eomma setuju..” kata yeoja dipojok sana sembari mengalungkan tangannya manja ke leher namja didepannya ,
“jinjjayo..?” jawab si namja dg nada penuh harap
sedetik kmudian yeoja tadi terkikik, tangannya mencubit pipi didepannya-
“ne- yesung oppa.ku sayang–!”
mereka lalu berpelukan tanpa menyadari ada aku dibalik rak mereka yg telah sukses menitikkan air mata
‘SRET’
dg senyum menyeringai ku iris tipis sedikit pergelangan tanganku dg cutter yg sedari tadi kusembunyikan dibalik saku jacket.
“luna…! bersiaplah..!” bisikku pelan,
dg sigap ku tekuk lagi benda tajam itu dan dg tergesa berlari meninggalkan tempat yang…
‘BRAK’
“shit..!” tanganku tanpa sengaja menjatuhkan beberapa buku, dg cepat kuletakkan lg ditempat brharap dua manusia tadi tak menyadari keberadaanku, tapi sialnya aku telat! ketika kurasakn sbuah tepukan mendarat dipundakku-
“gwenchanayo..?” tegur yesung tanpa menyadari siapa aku
*
*
aku menoleh, dan kulihat yesung hyung sedikit tersentak mengetahui siapa yg baru saja dia tepuk,
“kau..! hyah! kau, bocah tidak normal- kenapa mengikutiku hah!” bentaknya dg aura marah yg seketika memenuhi wajahnya,
aku hanya menatapnya tajam.. meletakkan kembali buku yg tadi kujatuhkan ke meja
“siapa oppa..?” tanya yeoja dibelakangnya mencoba mengetahui situasi
“jangan mendekati dia luna-ah..! dia bocah gila yang seharusnya tak perlu ada didunia ini..!” jelas yesung hyung dg tangan menggenggam erat pergelangan luna,
dg masih terdiam, aku langsung membalikkan badan meninggalkan mereka,
“mati saja kau ryeowook..!” ku dengar yesung hyung berteriak dibelakang menjadi pemmbuka kembali scene menangisku,
.
.
.
benar hyung, jangan mencintaiku-
aku memang tdk normal-
teruslah membenciku-
‘slurp’
Kusesap kembali cappucino yg hampir dingin ini sedikit, pikiranku kembali menerawang melihat langit yg hitam kelam tanpa sekerlip.pun bintang
*
aku..
aku akan membunuhmu luna.. melihatmu menjemput kematianmu dg tanganku adalah hal terimpas karena kau berani mendekati yesung hyungku..
aku..
aku akan membuatmu bernasib sama dg jesicca 1tahun lalu..!
aku bersumpah..!
“kau melakukannya lagi wookie-ah ?” tanya siwon hyung yg dg tiba-tiba telah berdiri disampingku, tangannya dg sigap segera melipatkan kain putih ditanganku yg masih terekspos memperlihatkan tetesan darah-
“mianhae hyung, aku membutuhkan ini..” jawabku sambil tetap duduk manis
“membutuhkan ini maksudmu?”
‘SRET’
tanya siwon hyung sambil mengikat kain tadi dg kencang membuatku sedikit meringis menahan sakit,
“hentikan untuk menyayat dirimu seperti itu, berhenti berpikir untuk membunuh orang-hiduplah dg baik” jelas siwon hyung ikut duduk manis disebelahku mulai memberikan ceramah yg kuyakini telah kudengar ratusan kali- sejak ia tau siapa sebenarnya aku.
“gomawo hyung, aku akan melakukannya” janjiku sambil tersenyum
*
i ‎”aku mungkin akan berhenti melakukannya ketika aku mendapatkan dia-” jawabku lagi
“dia normal ryeowook! bkn penyuka sesama jenis sepertimu!” bantah siwon hyung membuatku terdiam seribu bahasa-
“kau mau kemana?” tanya siwon hyung ketika melihatku bangkit dari dudukku,
“aku lelah hyung, ingin istirahat..” jawabku singkat meninggalkannya dibalkon asrama yg beraroma sepi itu dan juga cara untk mngakhiri debat yg selalu tak terpecahkan jalannya.
segera kutarik selimut hingga sebatas leher, mencoba terlelap-
sayup kudengar dentingan gitar mengalun menyamakan langkah dg sang malam,
“itu pasti siwon hyung..” bisikku pelan, dia memang jago memainkan alat musik- awalnya aku berpikir harusnya dia masuk sekolah seni yg lebih elite dan terpandang daripada masuk sekolah ini dan sialnya harus sekamar dg seorang pembunuh sepertiku, tapi dia sllu berkata bahwa “dia menemukan takdirnya ditempat ini” suatu jawaban yg sampai saat ini masi kucari jawabnya
TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar