Selasa, 17 April 2012

My Hand

Title : my hand
Cast : ...?
Rated : T
Warning : inii ff super jadul dan di buat dengan seWARAS-WARASnya jd kalo ada typo + garing ya maklum



sabtu sore yg cerah, tapi tidak untukku, untuk tubuhku, untuk hatiku-
.dg langkah pelan ku masuki dorm, sepi- hari ini sepertinya semua dongsaengku, termasuk-Dia- sedang ada acara,
ku tarik pintu kulkas, dg cepat ku tuang segelas air dingin, tanganku sedikit gemetar sehingga membuat sedikit air tercecer dilantai, aku terlalu malas untuk membersihkannya,
ku hempaskan tubuhku kasar disofa orange di ruang tivi,


flashback



"hyung, acara ini biar aku saja yg mengatasinya-" ucapnya dg senyum terpasang diwajah
"waeyo-ini jadwalku" jawabku penasaran
"aniyo, biar aku saja- " balasnya membuatku sdikit memicingkan mata- heran, tapi sedetik kemudian ak hanya mengangguk pelan


flashback end



"mungkinkah ini kau sooman, kau benci padaku? sehingga jadwalku pun kau serahkan juga padanya?" batinku
kutenggak cepat sisa air yg masi tersisa digelas,
"kau pikir kenapa aku berubah seperti ini sooman! kau tidak sadar kau yg mnyebabkan!" batinku lagi
pikiranku kembali melayang, ini bukan pertama kalinya aku dialih tugaskan secara tiba2, tanpa pemberitahuan tentunya-

"brengsek kau sooman!" ucapku lirih dan

PRANNNKK~!!!!!!
...
dg kuat kulempar gelas yg daritadi masih kugenggam,
"aku tau dia lebih hebat dariku, tapi bisakah jangan terus menganak emaskan dia!!!" ocehku lagi, kurasakan mataku mulai panas,
apa kau pikir hanya dia yg bekerja keras disini! aku juga sadar dia lebih senior dariku sekalipun dia dongsaengku- tapi jangan terus memuja dia tolong! aku dan dia satu tim- kau tau itu tapi kau terus saja melebihkan segalanya untuknya, tidak tau aku terluka?
"hargai aku- jebbal-" ucapku lagi, aku benar-benar menangis, mereka-tidak, tidak semuanya- hanya kau sooman dan Dia- membuat tempat ini seperti neraka untukku,
perlahan kuraih remote diatas meja, kunyalakan televisi -dan lagi2 ternyata- dia ada disana- live , sedang saling tertawa dan memuji dg pria tua yg sekarang ku benci

‎"cih! " dengusku sebal, ku tekan lagi tombol off kulempar sembarang remote dg keras

sreett!

ku tarik sedikit lengan jacket hitam ditangan kiri yg tengah ku kenakan,
disana- satu garis masih menganga memperlihatkan sedikit darah yg tak lagi menetes, beberapa inchi di sampingnya terdapat juga garis serupa namun telah mengering,
ku tekan perlahan pegelangan tanganku, membuat goresan itu seolah kembali terbangun dari tidurnya meneteskan darahnya sedikit-demi sedikit membuat sebuah aliran

"aaargh! sakkkit," rintihku pelan, tapi tangan kananku seolah tak mau melepaskan itu,
perlahan kupejamkan mata, sedikit meringis menahan --entahlah, sekarang semua terasa sakit, mataku kembali menangis,

sekian detik- sekian menit- kubiarkan tetap seperti semula, aliran darah mulah melebar ketika jatuh di atas jacketku
"aku masih hidup" ucapku lirih, jari2 di tangan kiriku sedikit mmbias warnanya dan gemetar,akhirnya dg terpaksa kulepas cengkeramanku
sebelum pulang tadi, memang kusempatkan sedikit waktu untuk melepaskan sedikit perasaanku,
aku tidak tahu sejak kapan aku suka memberi sebuah kesenangan pada lenganku, yap- kesenangan, karna itu memang tidak sakit- didalam sana- jauh, itu ...baru bisa disebut sakit,

hanya yang pasti- setiap mereka- atau siapapun yg membuatku terluka tanganku lah yg selalu menerima pelampiasannya, seharusnya ini tidak terjadi- tidak- jika aku bisa bebas berteriak, memprotes- memaki- atau apapun, tapi- inilah aku, sseorang yg terlalu malas untuk berbicara- trlalu sibuk dalam kebisuan.nya, sekali lg ku ingatkn ak trlalu pendiam

kulirik jam di layar hp.ku perlahan,
17.15-
"sebentar lagi mereka pulang" ucapku pada diri sendiri, dg sedikit tergesa aku berlari menuju kamarku, satu yg pasti- aku harus cepat membersihkan darah ini sebelum mereka sadar apa yg ku lakukan,

ku biarkan diriku mematung dibawah pancaran air yg keluar dari shower-
sedikit menyegarkan,
aku sedikit berharap air ini akan mengalirkan serta semua kesakitanku,
"eomma, suatu hari nanti kau harus tau siapa dan seperti apa anakmu ini" ucapku dalam hati,

"kau sudah selesai hyung?" tanya ryeowook ketika aku baru saja membuka pint...u kamar mandi dg bertelanjang dada tentunya,
"kau sudah pulang wookie-ah" tanyaku tanpa menghiraukan pertanyaannya
"hoaaam- capek hyung, aku harus istirahat cepat sepertinya malam ini" jawab ryeowook tangannya meraih bantal dan menghempaskan tubuhnya cepat,
"ya kau harus istirahat, " balasku, dg cepat kutarik kaos lengan panjang dari lemariku, dan tidak lupa menempelkan segaris kecil plester untuk menutupi lukaku,
kulirik sebentar dongsaeng manisku, matanya terpejam- mungkin tertidur, kasian bocah ini- dia pasti sangat lelah, yah tidak hanya dia tapi semuanya- semua dari kita dalam dorm ini,

beres dg pakaianku, kembali aku terduduk di depan laptop, kuarahkan tanda panah pada sebuah alamat,
‎"hai ELF, hari ini benar2 sangat bahagia, kuharap kalian juga kkk- cuaca sekarang dingin, jaga kondisi kalian-, terima kasih dg cinta yg banyak kalian berikan, saranghae"

dg cepat kuketik sebaris kata yg jelas saja sebagiannya adalah sebuah kebohongan,
aku tidak pernah jujur dg semua yg kutulis, sekalipun aku tengah dalam keadaan sangat terluka, aku tak akan membuat mereka para ELF tau itu,

3jam kuhabiskan hanya dg duduk manis, ajakan wookie untuk makan pun kuacuhkan, aku takut- aku benci ketika bertemu dia- berpapasan dg mereka, sejujurnya ingin aku lari dari tempat ini, tempat yg semakin lama semakin asing untukku, tempat yg membuatku semakin terluka,
ku eja perlahan setiap balasan dari para ELF, aku memang tidak begitu lancar bahasa inggris, tapi aku tau intinya mereka senang aku bahagia, dan baik-baik saja, kunikmati setiap kata dari mereka untkku, banyak yg mencintaiku- peduli dg keadaanku, bukan- tapi pada sosok ciptaanku
harus diakui, semangat dari fans itulah yg membuatku bisa tersenyum di depan kamera, aku menikmati setiap cinta mrk untukku, setiap kekhawatiran yg ditujukan padaku, itu benar2 sebuah power untukku,
 detak jarum jam semakin menandakan sepinya malam- samar kudengar diluar suara shindong mengobrol,

kulirik disampingku wookie dg mulut sedikit ternganga, sangat imut wajahnya ketika tidur-

aku pasti akan merindukan wajah ini- aku sgt menunggu saat aku harus melaksanakan tugas militer, meski harus meninggalkan dongsaengku yg manis ini, tapi setidaknya aku akan terbebas dari semua kesakitan yg kuterima disini-
 perlahan kucoba memejamkan mata, berharap hari esok aku ada didunia lain,

srett!
kutekan pelan luka ditanganku, masih terasa sakit, "aku masih hidup" ucapku perlahan lalu terkekeh sendiri,
 hari ini 15.45 untk yg kesekian kali aku membuat sebuah kesaksian hidup dipergelangan kiriku,

aku,


aku?


siapa aku?


hey! siapa aku~!!??


-fin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar